SELAMAT DATANG DIBLOG SAYA

Jangan Lupa Komentnya Agar Blog Ini Dapat Lebih Baik

Rabu, 30 Mei 2012

MAKALAH EKOLOGI MANUSIA "MANUSIA DAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN SIDOMULYO"


MAKALAH EKOLOGI MANUSIA
“MANUSIA DAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN SIDOMULYO”
KECAMATAN SAMARINDA ILIR
TAHUN 2011




DISUSUN OLEH :
PENDIDIKAN BIOLOGI PAGI B

1.          DEMI SETIA NUGRAHA              (0905015078)
 2.          ISTI NAHARI                                   (0905015080)
           3.          DESY ARINI                                               (0905015086)
           4.          LIYA MARIADANI                                    (0905015087)
5.          SALMIATI                                        (0905015075)
6.          JUNIYAH                                          (0905015089)
7.          RETNO PUJI LESTARI                 (0905015092)
8.          NUR INSANIYAH                           (0905015077)
9.          MUNAWARAH                               (0905015079)
10.      ASIS BIN WAHID                           (0905015081)
11.      GOREGORIUS LEJIU                   (0905015076)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2012





BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Membahas tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial dan budayanya, tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan, lingkungan, sumber alam, dan segala aspek yang menyangkut manusia dan lingkungannya secara menyeluruh. Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif. Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Samarinda memiliki berbagai kecamatan di antaranya kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda Ilir, Samarinda Utara, Samarinda Sebrang dam lain-lain. Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai kelurahan Sidomulyo di Kecamatan Samarinda Ilir.
Kelurahan merupakan tempat kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai wilayah, dihuni oleh sejumlah masyarakat, yang didalamny terdapat kegiatan penyelenggara pemerintah. Penyelenggaraan pemerintah kelurahan dilaksanakan berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri No.44 Tahun 1980 adalah untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya terhadap masyarakat, menggalang peran serta melaksanakan tugas-tugas dalam pembinaan ketentraman dan ketertiban.
Berbicara mengenai pemerintah kelurahan ada beberapa faktor pendukung terbentuknya pemerintah kelurahan antara lain:
1.    Jumlah penduduk
2.    Luas wilayah
3.    Letak situasi, komunikasi, transportasi, jarak dengan pusat pemerintahan.
4.    Prasarana perhubungan, prasarana sosial, prasarana fisik pemerintahan.
5.    Sosial budaya, agama dan adat istiadat.
6.    Kehidupan masyarakat, mata pencarian dan ciri-ciri kehidupan masyarakat.

B.       Tujuan Penelitian
1.      Agar mahasiswa dapat mengetahui lingkungan abiotik di Kelurahan Sidomulyo
2.      Agar mahasiswa dapat mengetahui lingkungan biotik di Kelurahan Sidomulyo
3.      Agar mahasiswa dapat mengetahui hubungan manusia dengan lingkungan di Kelurahan Sidomulyo

C.      Kegunaan Penelitian
Sebagai bahan pembelajaran atau referensi bagi mahasiswa untuk mata kuliah Ekologi Manusia yang berkaitan dengan monografi yang berada di Kelurahan Sidomulyo.




BAB II
DASAR TEORI


A.      Pengertian Migrasi
Migrasi manusia adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Arus migrasi ini berlangsung sebagai tanggapan terhadap adanya perbedaan pendapatan antara kota dan desa. Namun, pendapatan yang dimaksud bukanlah pendapatan aktual, melainkan penghasilan yang diharapkan (expected income). Para migran mempertimbangkan dan membandingkan pasar-pasar tenaga kerja yang tersedia bagi mereka disektor pedesaan dan perkotaan, serta memilih salah satunya yang dapat memaksimumkan keuntungan yang diharapkan. Besar kecilnya keuntungan yang mereka harapkan diukur berdasarkan besar kecilnya selisih antara pendapatan riil dari pekerjaan dikota dan didesa, angka tersebut merupakan implementasinya terhadap peluang migran untuk mendapatkan pekerjaan dikota.

B.       Jenis-Jenis Perpindahan Penduduk (Migrasi)
Perpindahan penduduk yang berlangsung dalam masyarakat ada dua macam sebagai berikut.
1.    Perpindahan vertikal, yaitu pindahnya status manusia dari kelas rendah ke kelas menengah, dari pangkat yang rendah ke pangkat yang lebih tinggi, atau sebaliknya.
2.    Perpindahan horizontal, yaitu perpindahan secara ruang atau secara geografis dari suatu tempat ke tempat yang lain. Peristiwa inilah yang sering disebut dengan migrasi, meskipun tidak setiap gerak horizontal disebut migrasi.
Migrasi atau mobilitas penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya dapat dikelompokkan menjadi dua:
1.    Migrasi internasional, yaitu perpindahan penduduk yang dilakukan antarnegara.
Migrasi internasional dibedakan menjadi imigrasi dan emigrasi.
a.    Imigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara lain ke dalam suatu negara. Contoh orang India masuk ke Indonesia.
b.   Emigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara menuju ke negara lain. Contoh orang Indonesia pergi bekerja ke luar negeri, misalnya para Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia.
2.    Migrasi nasional, yaitu proses perpindahan penduduk di dalam satu negara.
Migrasi nasional ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
a.    Migrasi penduduk sementara atau migrasi sirkuler, terdiri dari:
1)   penglaju, yaitu perpindahan penduduk dari tempat tinggal asal menuju ke tempat tujuan yang dilakukan setiap hari pulang pergi untuk melakukan suatu pekerjaan.
2)   perpindahan penduduk musiman, maksudnya perpindahan yang dilakukan hanya bersifat sementara pada musim-musim tertentu.
b.    Migrasi penduduk menetap meliputi transmigrasi dan urbanisasi.
1)   Transmigrasi, yaitu perpindahan dari salah satu wilayah untuk menetap di wilayah lain dalam wilayah negara.
2)   Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar.
3)   Ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.
Faktor–faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi, sebagai berikut :
a.    Lahan pertanian semakin sempit.
b.    Sulitnya pekerjaan di luar sektor pertanian.
c.    Banyaknya pengangguran di pedesaan.
d.   Fasilitas kehidupan sulit didapat.
e.    Kurangnya fasilitas hiburan.
f.     Lapangan pekerjaan dikota lebih banyak.
h.    Di Kota banyak hiburan.
i.      Di Kota banyak fasilitas kehidupan.

C.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Migrasi
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan penduduk cenderung untuk berpindah. Dorongan penduduk untuk berpindah ini bergantung kepada faktor tolakan kawasan asal dan faktor tarikan kawasan destinasi. Antaranya termasuk:
a.    Faktor ekonomi.
Perpindahan berlaku disebabkan keadaan mundur di kawasan asal. Pertambahan penduduk yang pesat di luar bandar menyebabkan kekurangan kawasan pertanian Kawasan pertanian yang sempit dengan daya pengeluaran yang rendah boleh menimbulkan berbagai-bagai masalah ekonomi.
Masalah ekonomi seperti kekurangan pekerjaan, pengangguran, produktiviti dan pendapatan rendah, dibelenggu dengan lingkaran kemiskinan dan lain-lain bertindak menolak keluar penduduk luar bandar ke bandar yang mempunyai tarikan ekonomi secara khusus seperti peluang pekerjaan yang luas dalam sektor pabrik.
b.    Faktor sosial.
Penduduk berpindah terutamanya kerana ingin menikmati kemudahan yang terdapat di bandar. Kekurangan kemudahan asas atau sosial di luar bandar dan kewujudan kemudahan sosial dan kemudahan bandar yang banyak seperti kemudahan pendidikan, kesihatan, hiburan dan lain-lain mampu menarik terutama golongan muda ke bandar.
Ramai juga yang berpindah ke bandar kerana ingin melanjutkan pelajaran, manakala sebahagian lagi berpindah atas sebab perkahwinan, mengikut keluarga dan sebagainya.
Adanya jaringan dan sistem pengangkutan yang baik yang meningkatkan ketersampaian, mudah dan cepat sampai dan seterusnya memangkinkan lagi pergerakan.

D.    Dampak Positif dan Negatif Migrasi
a.    Dampak Positif dan Negatif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan
1.    Dampak Positif
a.    Berkurangnya jumlah penduduk sehingga mengurangi jumlah pengangguran.
b.    Meningkatnya kesejahteraan keluarga di desa, Karena mendapat kiriman dari yang pergi, terutama dari yang sudah hidup layak.
c.    “Seimbangnya” lapangan pekerjaan di desa dengan angkatan kerja yang tersisa, karena banyak orang yang meninggalkan desa.
2.    Dampak negatif
a.    Berkurangnya tenaga kerja muda daerah.
b.    Kurang kuatnya stabilitas keamanan karena hanya tinggal penduduk tua.
c.    Semakin berkurangnya tenaga penggerak pembangunan di desa.
d.   Terbatasnya jumlah kaum intelektual di desa karena penduduk desa yang berhasil memperoleh pendidikan tinggi di kota pada umunya enggan kembali ke desa.

b.    Dampak positif dan negatif migrasi terhadap daerah yang dituju
1.    Dampak positif
a.    Jumlah tenaga kerja bertambah.
b.    Integrasi penduduk desa-kota semakin tampak.
2.    Dampak negatif terhadap daerah yang dituju
a.    Semakin padat jumlah penduduknya.
b.    Banyak terdapat pemukiman kumuh.
c.    Lalu lintas jalan semakin padat.
d.   Lapangan kerja semakin berkurang sehingga banyak dijumpai pengangguran tuna wisma, tuna susila, dan tindak kejahatan.
e.    Terdapat kesenjangan ekonomi dalam kehidupan di masyarakat

E.     Usaha-usaha Pemerintah dalam Menanggulangi Permasalahan Akibat Migrasi
Usaha-usaha untuk mengatasi permasalahan akibat migrasi desa-kota antara lain sebagai berikut:
a.    Membuka lapangan kerja baru di desa melalui kegiatan padat kray.
b.    Membangun sarana dan prasarana baru di bidang transportasi antardesa.
c.    Melaksanakan pembangunan regional melalui pembangunan kota-kota satelit di sekitar kota tujuan utama.
d.   Melaksanakan program pembangunan pedesaan dengan mengembangkan potensi desa sehingga penduduk desa tidak perlu lagi meniggalkan desanya untuk mencari pekerjaan.
e.    Mengadakan “politik kota tertutup”, yaitu larangan keras bagi penduduk yang tidak ber-KTP dan tidak mempunyai penghasilan tetap untuk menetap di kota yang dituju.
f.     Menggalakkan kegiatan industry kecil/industri rumah tangga di desa.
g.    Meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara intensifikasi (sapta usaha tani) dan diversifikasi pertanian.

F.   Unsur-unsur Dinamika Penduduk http://www.e-dukasi.net/images/blank.gif
a.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu :
1.       Kelahiran (natalitas)
2.       Kematian (mortalitas)
3.       Migrasi (perpindahan)
Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan kematian.
1)    Natalitas (Kelahiran)
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas mempunyai arti yang sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
2)    Mortalitas (Kematian)
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda–tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa–jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program–program kebijakan penduduk dengan cepat. Di beberapa bagian di dunia ini telah terjadi kemiskinan dan kekurangan pangan.

b.  Teori – Teori Kependudukan
Tingginya laju pertumbuhan penduduk di beberapa bagian di dunia ini menyebabkan jumlah penduduk meningkat dengan cepat. Di beberapa bagian di dunia ini telah terjadi kemiskinan dan kekurangan pangan. Fenomena ini menggelisahkan para ahli, dan masing – masing dari mereka berusaha mencari faktor–faktor yang menyebabkan kemiskinan tersebut.
Umumnya para ahli dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama terdiri dari penganut aliran Malthusian. Aliran Malthusian dipelopori oleh Thomas Robert Malthus, dan aliran Neo Malthusian dipelopori oleh Garreth Hardin dan Paul Ehrlich. Kelompok kedua terdiri dari penganut aliran Marxist yang dipelopori oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Kelompok ketiga terdiri dari pakar–pakar teori kependudukan mutakhir yang merupakan reformulasi teori–teori kependudukan yang ada.
1.    Aliran Malthusian
Aliran ini dipelopori oleh Thomas Robert Maltus, seorang pendeta Inggris, hidup pada tahun 1766 hingga tahun 1834. Pada permulaan tahun 1798 lewat karangannya yang berjudul: “Essai on Principle of Populations as it Affect the Future Improvement of Society, with Remarks on the Specculations of Mr. Godwin, M.Condorcet, and Other Writers”, menyatakan bahwa penduduk (seperti juga tumbuhan dan binatang) apabila tidak ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini. Tingginya pertumbuhan penduduk ini disebabkan karena hubungan kelamin antar laki–laki dan perempuan tidak bisa dihentikan. Disamping itu Malthus berpendapat bahwa untuk hidup manusia memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Apabila tidak diadakan pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan. Inilah sumber dari kemelaratan dan kemiskinan manusia.
Untuk dapat keluar dari permasalah kekurangan pangan tersebut, pertumbuhan penduduk harus dibatasi. Menurut Malthus pembatasan tersebut dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu Preventive Checks, dan Positive Checks. Preventive Checksadalah pengurangan penduduk melalui kelahiran. Positive Checks adalah pengurangan penduduk melalui proses kematian. Apabila di suatu wilayah jumlah penduduk melebihi jumlah persediaan bahan pangan, maka tingkat kematian akan meningkat mengakibatkan terjadinya kelaparan, wabah penyakit dan lain sebagainya. Proses ini akan terus berlangsung sampai jumlah penduduk seimbang dengan persediaan bahan pangan.
2.    Aliran Neo-Malthusians
Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, teori Malthus mulai diperdebatkan lagi. Kelompok yang menyokong aliran Malthus tetapi lebih radikal disebut dengan kelompok Neo-Malthusianism. Menurut kelompok ini (yang dipelopori oleh Garrett Hardin dan Paul Ehrlich), pada abad ke-20 (pada tahun 1950-an), dunia baru yang pada jamannya Malthus masih kosong kini sudah mulai penuh dengan manusia. dunia baru sudah tidak mampu untuk menampung jumlah penduduk yang selalu bertambah.
Paul Ehrlich dalam bukunya “The Population Bomb” pada tahun 1971, menggambarkan penduduk dan lingkungan yang ada di dunia dewasa ini sebagai berikut. Pertama, dunia ini sudah terlalu banyak manusia; kedua, keadaan bahan makanan sangat terbatas; ketiga, karena terlalu banyak manusia di dunia ini lingkungan sudah banyak yang tercemar dan rusak.
3.    Aliran Marxist
Aliran ini dipelopori oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Tatkala Thomas Robert Malthus meninggal di Inggris pada tahun 1834, mereka berusia belasan tahun. Kedua – duanya lahir di Jerman kemudian secara sendiri – sendiri hijrah ke Inggris. Pada waktu itu teori Malthus sangat berpengaruh di Inggris maupun di Jerman. Marx dan Engels tidak sependapat dengan Malthus yang menyatakan bahwa apabila tidak diadakan pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan kekurangan bahan pangan. Menurut Marx tekanan penduduk yang terdapat di suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan penduduk terhadap kesempatan kerja. Kemelaratan terjadi bukan disebabkan karena pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat, tetapi kesalahan masyarakat itu sendiri seperti yang terdapat pada negara–negara kapitalis. Kaum kapitalis akan mengambil sebagaian pendapatan dari buruh sehingga menyebabkan kemelaratan buruh tersebut. Selanjutnya Marx berkata, kaum kapitalis membeli mesin–mesin untuk menggantikan pekerjaan–pekerjaan yang dilakukan oleh buruh. Jadi penduduk yang melarat bukan disebabkan oleh kekurangan bahan pangan, tetapi karena kaum kapitalis mengambil sebagian dari pendapatan mereka. Jadi menurut Marx dan Engels sistem kapitalisasi yang menyebabkan kemelaratan tersebut. Untuk mengatasi hal–hal tersebut maka struktur masyarakat harus diubah dari sistem kapitalis ke sistem sosialis.



BAB III
HASIL PENELITIAN

A.      Tinjauan Umum Lokasi Penelitian
1.    Data MonografiDesadanKelurahan
a.    Desa / Kelurahan                                  : Sidomulyo
b.    NomorKode                                         : 175001.1003
c.    Kecamatan                                            : SamarindaIlir
d.   Kota Administratif                               : Samarinda
e.    Kabupaten/Kotamadya DATI II          : Samarinda
f.     Propinsi DATI I                                   : Kalimantan Timur
g.    Keadaan Data Bulanan                        : Juli s/d Desember 2011

2.    KondisiGeografis
a.    Ketinggian Tanah dari Permukaan Laut          : 100 M
b.    Banyaknya CurahHujan                                   : 2.000-3.000 mm/tahun
c.    Topografi (Dataran Rendah, Tinggi, Pantai)    : Rendah
d.   Suhu Udara Rata-rata                                      : 50C – 300C

3.    Orbitasi (jarakdariPusatPemerintahanDesa/Kelurahan)
a.    Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan                  : 1 Km
b.    Jarak dari Pusat Pemerintahan Kota Administratif     : 2 Km
c.    Jarak dari Ibu Kota Kabupaten/Kotamadya                : 2 Km
d.   Jarak dari Ibu Kota Propinsi DATI I                           : 2 Km
e.    Jarak dari Ibu Kota Negara                                          : - Km

B.       Batas-Batas Kelurahan
1.    LuasDesa/Kelurahan                     : 194 Ha
2.    Batas Wilayah                              
a.    Sebelah Utara                           : Kelurahan Sungai Pinang Luar
b.    Sebelah Selatan                         : KelurahanSidodamai
c.    Sebelah Barat                            : Kelurahan Sungai Pinang Luar
d.   SebelahTimur                            : KelurahanSidodamai



C.      Kependudukan
1.    Jumlah penduduk menurut :
a.    Jeniskelamin
JenisKelamin
Jumlah
Laki-laki
7.708 orang
Perempuan
7.421 orang
Jumlah total
15.129 orang

b.    KepalaKeluarga : 4.572 orang

c.    Kewarganegaraan
Kewarganegaraan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Warga Negara Indonesia (WNI)
7.708 orang
7.421 orang
15.129 orang
Warga Negara Asing (WNA)
-
-
-

2.    Jumlah penduduk menurut agama/penganut terhadap Tuhan Yang Maha Esa
No
Agama
Jumlah
1
Islam
14.845 orang
2
Kriaten
372 orang
3
Katholik
144 orang
4
Hindu
141 orang
5
Budha
125 orang

3.    Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
a.    Kelompok pendidikan
No.
Usia
Jumlah Penduduk
1
00 – 03 tahun
129 orang
2
04 – 06 tahun
1.107 orang
3
07 – 12 tahun
987 orang
4
13 – 15 tahun
915 orang
5
16 – 18 tahun
2.981 orang
6
19 – Keatas
657 orang


b.    kelompok tenaga kerja
No.
Usia
Jumlah Penduduk
1
10 – 14 tahun
351 orang
2
15 – 19 tahun
923 orang
3
20 – 26 tahun
1.415 orang
4
27 – 40 tahun
1.124 orang
5
41 – 56 tahun
792 orang
6
57 - keatas
1.296 orang

4.      Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
a.    Lulusan pendidikan umum
No.
Tingkat Pendidikan
Jumlah Penduduk
1
Taman Kanak-kanak
258 orang
2
Sekolah Dasar
271 orang
3
SMP/SLTP
962 orang
4
SMA/SLTA
1.482 orang
5
Akademi/D1 – D3
261 orang
6
Sarjana/S1 – S3
432  orang

b.    Lulusan pendidikan khusus
No.
Tingkat Pendidikan
Jumlah Penduduk
1
Pondok Pesantren
114 orang
2
Madrasah
67 orang
3
Pendidikan Keagamaan
121 orang
4
Kursus / Keterampilan
83    rang

5.    Jumlah penduduk menurut mata pencaharian
No.
Mata Pencaharian
Jumlah Penduduk
1
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
762 orang
2
ABRI
36 orang
3
Swasta
436 orang
4
Wiraswasta / Pedagang
1.654 orang
5
Petani
-
6
Pertukangan
278 orang
7
Buruh Tani
-
8
Pensiunan
157 orang
9
Nelayan
24 orang
10
Pemulung
147 orang
11
Jasa
36    rang

6.    Jumlah penduduk menurut mobilitas/mutasi penduduk
a.       Lahir
No.
Jenis Kelamin
Jumlah Penduduk
1
Laki-laki
96 orang
2
Perempuan
69 orang

jumlah total
165 rang

b.    Meniggal
No.
Jenis Kelamin
Jumlah Penduduk
1
Laki-laki
18 orang
2
Perempuan
15 orang

jumlah total
33 orang

c.    Datang
No.
Jenis Kelamin
Jumlah Penduduk
1
Laki-laki
63 orang
2
Perempuan
33 orang

jumlah total
96 orang

d.   Pindah
No.
Jenis Kelamin
Jumlah Penduduk
1
Laki-laki
88 orang
2
Perempuan
78 orang

jumlah total
156 orang

D.      Bidang Pembangunan
1.    Agama
No.
Sarana Peribadatan
Jumlah Bangunan
1
Masjid
7 buah
2
Mushola
11 buah
3
Gereja
-
4
Vihara
1 buah
5
Pura
-


2.      Kesehatan
No.
Sarana Kesehatan
Jumlah
1
Rumah Sakit Umum Pemerintah
-
2
Rumah Sakit Umum Swasta
-
3
Rumah Sakit Kusta
-
4
Rumah Sakit Mata
-
5
Rumah Sakit Jiwa
-
6
Senatorium
-
7
Rumah Sakit Jantung
-
8
Rumah Sakit Bersalin
-
9
Poliklinik
1 buah
10
Laboratorium
-
11
Apotek
1 buah

E.       Pendidikan
1. Pendidikan Umum
No.
Jenis Pendidikan
NEGERI
SWASTA
Gedung
Guru
Murid
Gedung
Guru
Murid
Buah
Orang
Orang
Buah
Orang
Orang
1
Kelompok Bermain
-
-
-
1
2
25
2
TK
-
-
-
4
14
24
3
Sekolah Dasar
5
76
1.873
-
-
-
4
SLTP
1
89
1.163
1
16
125
5
SLTA
-
-
-
1
43
235
6
Akademi
-
-
-
-
-
-
7
Institut/ Sekolah Tinggi/ Universitas
-
-
-
-
-
-
8
Jumlah
6
175
3.036
7
75
627

2.      Pendidikan Khusus
No.
Jenis Pendidikan
Gedung (buah)
Guru/pelatih (orang)
Murid (orang)
1
Pondok Pesantren
-
-
-
2
Madrasah
1
-
-
3
Sekolah Luar Biasa




a.       SLB A
-
-
-

b.      SLB B
-
-
-

c.       SLB C
-
-
-
4
Sarana Pendidikan Non Formal




a.       BLD
-
-
-

b.      Kursus
-
-
-

-          Bengkel mobil//motor
-
-
-

-          Radio
-
-
-

-          Menjahit
23
-
-

-          Salon Kecantikan
37
-
-

-          Setir mobil
-
-
-

-          Mengetik, Tata Buku
-
-
-

-          Bahasa
-
-
-

c.       PLK (pusat Latihan Kerja)
1
-
-

F.       Sarana Olahraga/Kesenian/Kebudayaan dan Sosial
1.    Olahraga
No.
Sarana Olahraga
Jumlah (buah)
1
Lapangan Sepak Bola
-
2
Lapangan Basket
1
3
Lapangan Voli
5
4
Lapangan Bulu Tangkis
4
5
Lapangan Tenis Meja
-
6
Lapangan Tenis
-
7
Lapangan Atletik
-
8
Lapangan Pacuan Kuda
-
9
Lapangan Golf
-
10
Lapangan Softball
-
11
Kolam Renang
-
12
Arena Bowling
-
13
Fitness / Sanggar Senam
1
14
Rumah Bilyard
-

2.    Kesenian
No.
Sarana Kesenian
Jumlah (buah)
1
Sarana Krida
-
2
Gelanggang Remaja
-
3
Gedung Kesenian
-
4
Gedung Bioskop
-
5
Club Malam
-
6
Gedung Sandiwara/Teater
-

3.      Sosial
No.
Sarana
Jumlah (buah)
1
Panti Asuhan
1
2
Panti Wreda
-
3
Panti Laras
-
4
Panti Pijat Tuna Netra
-
5
Rumah Jompo
-

G.      Alat Transportasi
No.
Alat Trasportasi
Jumlah (buah)
1
Sepeda
1.275
2
Dokar / Delman
-
3
Gerobak
210
4
Kendaraan Roda 3
-
5
Becak
-
6
Sepeda Motor
3.075
7
Oplet
-
8
Taksi
157
9
Mobil Dinas
81
10
Mobil Pribadi
412
11
Bis Kota
-
12
Bis Umum
-
13
Truk
27
14
Perahu Layar
-
15
Perahu Dayung / Sampan
-
16
Perahu Motor
5
17
Lain-lain
8

H.      Industri
No.
Industri
Jumlah (buah)
1
Besar
-
2
Kecil
15
3
Sedang
-
4
Rumah Tangga
37

I.         Pariwisata
No.
Pariwisata
Jumlah (buah)
1
Tempat Rekreasi
-
2
Hotel
-
3
Motel
-
4
Losmen
-
5
Rumah Makan
13
6
Museum Sejarah
-

J.        Perumahan
No.
Perumahan
Jumlah (buah)
1
Rumah Permanen
1.500
2
Rumah Semi Permanen
913
3
Rumah Non Permanen
1.571








BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Samarinda Ilir, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.         Lingkungan abiotik di Kelurahan Sidomulyo terdiri atas bangunan yang meliputi sarana umum, barang dan jasa. Keadaan geografis di ketinggian 100 m dari permukaan laut dengan curah hujan 2.000-3.000 mm/tahun dan Topografi Rendah.
2.         Lingkungan biotik di Kelurahan Sidomulyo terdiri atas populasi manusia dan lingkungan hidup.
3.         Lingkungan abiotik mempengaruhi kegiatan hidup secara biologis maupun hubungan sosial lingkungan biotik (populasi manusia) di Kelurahan Sidomulyo.

B.     Saran
Waktu pengambilan data disesuaikan dengan pihak yang berkepentingan agar tidak mengganggu aktivitas administratif. Melakukan pengamatan langsung dilapangan (data empiris) untuk membandingkan data tersebut dengan data monografi, dengan maksud mendapatkan keakuratan data.






DAFTAR PUSTAKA

Kristanto, Philip. 2004. Ekologi Industri. Rineka Cipta ; Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Ekologi Manusia dan Lingkungan. UGM Press ; Yogyakarta.
Sudjadi, Bagod. 2004. Biologi Sains dalam Kehidupan. Yudistira ; Surabaya.