SELAMAT DATANG DIBLOG SAYA

Jangan Lupa Komentnya Agar Blog Ini Dapat Lebih Baik

Jumat, 15 Oktober 2010

Makalah Sel Non-Protoplasmik (cair)

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Makalah ini membahas tentang benda dalam sel yang Non-protoplasmik yang bersifat umum dan cair. Suatu sel di katakan mati apabila di  dalam lumen sel itu  tidak terkandung lagi protoplas. Didalam protoplas terkandung protoplasma yaitu zat-zat kehidupan, sedangkan sel yang tidak mengandung protoplas di sebut dengan benda-benda dalam sel yang non-protoplasmik, yang berarti pula benda mati.
Benda-benda mati yang terdapat dalam sel-sel tumbuhan disebut Ergas (Ergastic Substances). Didalam sel tumbuh-tumbuhan terdapat banyak benda-benda yang Non-protoplasmik, yang biasanya berada dalam vakuola, dalam plasma sel dan kerapkali pula dalam Plastida.
Benda yang Non-protoplasmik ini terdiri dari substansi (bahan) organic atau anorganik, dapat bersifat cair maupun padat. Benda yang Non-protoplasmik itu umumnya merupakan makanan cadangan dan sering di ketemukan dalam jumlah besar pada tempat–tempat penimbunan makanan cadangan, seperti pada akar umbi, buah, biji, dan lain-lain.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian benda-benda dalam sel yang non-protoplasmik?
2.      Zat apa saja pada benda ergas yang bersifat cair?




C.    Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui mengenai benda-benda dalam sel yang bersifat non-protoplasmik cair.



BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian benda-benda dalam sel yang non-protoplasmik
Suatu sel dikatakan mati apabila di dalam lumen sel itu tidak terkandung lagi protoplas. Di dalam protoplas terkandung protoplasma yaitu zat-zat kehidupan. Dengan demikian maka “benda-benda dalam sel yang non-protoplasmik” berarti benda-benda yang tanpa zat-zat kehidupan, yang artinya pula benda mati.
Benda-benda mati yang terdapat dalam sel-sel tumbuhan disebut benda ergas (“ Ergastic Substances”). Dalam buku-buku lain benda ergas tersebut dinamakan “ Inclusion of the protoplast” atau “ Non-protoplasmic components” atau “ Non protoplasmic material”.
Didalam sel tumbuh-tumbuhan terdapat banyak benda-benda yang nonprotoplasmik, yang biasanya berada dalam vakuola, dalam plasma sel dan kerapkali pula dalam plastida. Benda yang nonprotoplasmik ini terdiri dari substansi (bahan) organik atau anorganik, dan bersifat cair ataupun padat. Menurut para ahli botani, benda-benda yang nonprotoplasmik itu umumnya merupakan makanan cadangan dan sering diketemukann dalam jumlah besar pada tempat-tempat penimbunan makanan cadangan, seperti misalnya pada akar, umbi, buah, biji dan lain-lain.
Diatas disebutkan bahwa benda-benda yang nonprotoplasmik biasanya terdapat dalam vakuola, yaitu rongga-rongga dalam sitoplasma yang berbatasan dengan tonoplasma. Vakuola ini mempunyai kegunaan bagi pengaturan tegangan turgor, bagi kepentingan kegiatan metabolisme, dan sebagai tempat penimbunan bahan-bahan yang tidak digunakan lagi, yang merupakan hasil akhir dalam metabolisme. Di antara benda-benda ergas tersebut ada yang telah diketahui fungsinya, tetapi ada pula yang belum diketahui.
2.      Benda ergas yang bersifat cair
Telah disinggung bahwa benda yang non protoplasmik terbagi atas dua macam, yaitu yang bersifat cair dan padat. Penjelasan yang bersifat cair akan meliputi:
a.       Cairan sel
Cairan cell atau “Cell sap” adlah cairan yang terdapat dalam rongga-rongga vakuola. Cairan sel tersebut merupakan larutan dari bermacam-macam zat yang larut dalam air, baik yang berupa persenyawaan organik maupun persenyawaan anorganik.  Susunan cairan sel tidak tetap, selalu berubah-ubah karena di dalam sel terus-menerus berlangsung reaksi-reaksi metabolisme.
Persenyawaan-persenyawaan yang biasa terdapat dalam cairan sel diantaranya:
·         Air
Bagian paling besar dari cairan sel adalah air. Air dalam vakuola tersebut biasanya disebut air sel. Dalam air sel tersebut terlarut berbagai bahan, baik organik maupun anorganik.
·         Asam-asam Organik
Asam-asam organik dalam vakuola menyebabkan PH cairan sel rendah, misalnya pada buah-buah yang masih mentah berasa asam. Susunan cairan sel tidak selalu konstan, tetapi selalu berubah-ubah, karena itu PH cairan sel berubah-ubah pula.

·         Karbohidrat
Dalam cairan sel bahan ini terkandung guna memenuhi kebutuhan tumbuh-tumbuhan. Beberapa macam macam di antaranya dapat dikemukakan sebagai berikut:
1.      Disakarida, yang cepat larut dalam air, seperti misalnya gula tebu (sakarosa), gula bit (maltosa).
2.      Monosarida, yang melarut dalam air, seperti misalnya gula anggur (glukosa), gula buah-buahan (fruktosa).
3.      Sejenis karbohidrat lainnya adalah lendir, yang banyak diketemukan pada tumbuh-tumbuhan golongan serofita (xerophyta).
Pada jenis tumbuh-tumbuhan tertentu terdapat kadar gula yang sangat tinggi seperti misalnya pada tebu (Saccharum officinarum) makanan cadangannya ini mengandung sekitar 10% sampai 15% sakrosa. Yang banyak menghasilkan maltosa misalnya tumbuh-tumbuhan Beta saccharifera.
·         Alkaloid
Alkaloid adalah senyawa basa organic yang mengandung nitrogen. Alkaloid biasanya terdapat pada jenis-jenis tumbuh-tumbuhan  tertentu. Manfaat dari alkaloid ini diantaranya dapat dipergunakan sebagai bahan obat-obatan. Bagi tumbuh-tumbuhan yang mengandung bahan itu sendiri fungsi dari bahan tersebut belum diketahui. Adapun tentang tempat pembentukan dan penimbunan bahan tersebut dalam tumbuh-tumbuhan dapat dikatakan tergantung pada jenis-jenis tumbuhannya, tetapi diantaranya ada yang menimbunnya pada daun-daunan, ada yang pada akar-akar, pada kulit batangnya atau adapula pada buah-buahnya. Macam-macam alkaloid yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan tertentu dapat dikemukakan sebagai berikut;
1.      Pada tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) terdapat nikotin.
2.      Pada pepaver (Pepaver somniferum) terdapat morfin.
3.      Pada Atropa belladonna dan Datura sp terdapat atropin.
4.      Pada kopi (Coffea sp) terdapat kafein.
5.      Pada teh (Thea sinensis) terdapat tein.  
·         Tanin (Zat penyamak)
Pada tumbuh-tumbuhan tertentu terdapat tanin, yaitu sejenis zat cair yang merupakan campuran dari beberapa macam zat. Zat tersebut terutama misalnya asam gallus dan glukosit. Fungsi tanin yang utama mencegah terjadinya pembusukan pada jaringan, disamping berguna bagi pelindung protoplas dari gangguan luar misalnya gangguan binatang. Tanin biasanya terdapat:
1.      Pada batang tumbuh-tumbuhan bagian dalam dengan memberikan warna yang agak gelap, terutama pada batang-batang yang tua, juga ada yang terdapat dalam daun, kulit batang dan akar.
2.      Dalam sel-sel tersendiri atau dalam suatu alat khusus yang dalam hal ini disebut tannin sac atau kantung zat penyamak. Sel-sel yang mengandung tannin sering melakukan hubungan antara satu dengan yang lainnya yang merupakan suatu sistem, tempatnya dalam sel-sel tersendiri ini yaitu dalam protoplasma atau dapat juga melekat pada dinding sel.
3.      Dalam protoplasma lazimnya terdapat dalam vakuola, bagaikan tetesan-tetesan kecil, vakuola ini lazimnya disebut vakuola tannin.


·         Antosian
Antosian (Anthocyan) adalah suatu glukosida, dapat memberikan warna, yang dapat larut dalam air sel dari vakuola. Dengan demikian maka dalam vakuola itu terdapat pula zat-zat warna yang terlarut dalam cairan selnya. Pengaruhnya dapat memberikan bermacam-macam warna, seperti warna merah pada bunga Canna, warna biru pada Clitoria ternatea (bunga telang), warna ungu pada daun Coleus.
Apabila  antosian ini mengalami kehilangan zat gula, maka yang tertinggal adalah aglukon atau susunan yang tidak mengandung gula, yaitu yang disebut aantosianidin. Jadi antosianidin ini bebas larut dalam cairan sel tanpamelakukan senyawa dengan glukosa.
Beberapa ketentuan tentang antosianidin dapat dikemukakan sebagai berikut:
1.      Susunannya seperti flavon /flavonol
2.      Dalam lingkungan asam warna zat adalah merah.
3.      Dalam lingkungan basa warna zatnya biru.
4.      Dalam lingkungan netral warna zat adalah ungu.
Walaupun para ahli botani belum dapat memastikan mengenai fungsi dari antosian, sementara ada yang mengemukakan bahwa fungsinya adalah sebagai penangkap sinar dalam fotosintesis, dengan alasan yang dikemukakan sebagai berikut:
1.      Tumbuh-tumbuhan berbunga yang ditanam didataran rendah atau tempat panas, antosian yang dihasilkannya ternyata hanya sedikit.


2.      Sebaliknya tumbuh-tumbuhan berbunga yang ditanam didataran tinggi atau tempat dingin, ternyata antosian yang dihasilkannya jauh lebih banyak daripada yang ditanam di dataran rendah.
Dalam sel epidermis dari tumbuh-tumbuhan tertentu sering terjadi kerjasama antara antosian dalam sel tersebut dengan klorofil yang terdapat didalam sel-sel dibawahnya, dan menyebabkan terjadi warna merah darah.
·         Asparagin dan glutamin
Pada tumbuh-tumbuhan tertentu selain terdapat protein, terdapat pula senyawa-senyawa N lainnya, antara lain asparagin dan glutamine, yang termasuk golongan amide.
            Pembentukan zat-zat ini (misalnya pada kecambah-kecambah yang tumbuh dalam gelap) kemungkinannya untuk membantu berlangsungnya respirasi. Hal ini mengingat bahwa dengan berlangsungnya pemecahan protein cadangan dapat menghasilkan banyak NH3, yang sesungguhnya merupakan racun bagi tumbuh-tumbuhan. Rupa-rupanya demi pertumbuhan tumbuh-tumbuhan (kecambah diatas) sebagian dari NH3, mengalami perubahan yang hasilnya adalah asparagin dan glutamin tadi.

 b.      Minyak dan Lemak
Zat-zat minyak dan lemak terutama banyak terdapat pada biji tumbuh-tumbuhan golongan Spermatophyta dengan kadar minyaknya tidak terlalu tinggi. Seperti diketahui zat-zat minyak dan lemak merupakan makanan cadangan yang nilai klorinnya demikian besar jika dibandingkan dengan karbohidrat dan protein.
Pada beberapa jenis tumbuh-tumbuhan tertentu, seperti pada kelapa (Cocos nucifera) pada buahnya, ada kacang tanah (Arachis hayepogaea), dan tumbuh-tumbuhan sejenis lainnya, ternyata kadar minyak ini cukup tinggi. Sedang dalam sel-sel yang banyak mengandung air, zat-zat ini berwujud sebagai tetes-tetes minyak dalam vakuolanya, sehingga disebut vakuola minyak atau vakuola lemak.
       Lemak dan minyak dalam tumbuh-tumbuhan merupakan senyawa antara gliserin dengan asam-asam organik (asam lemak), yang selanjutnya dikenal sebagai suatu ester. Biasanya berupa cairan yang disebut minyak yang ternyata lebih ringan dari air dengan berat jenis sekitar 0,875 sampai 0,970. Minyak tidak larut dalam air.
       Asam-asam lemak yang bersenyawa dengan gliserin adalah asam palmitat, asam stearat, asam laurat, asam oleat, dan asam noleat.

c.       Minyak eteris dan dammar
Dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan terdapat pula sejenis minyak yang mudah menguap, seperti halnya minyak eteris (aetheris). Akibat dan pengaruh dari terjadinya penguapan tersebut segera dapat kita rasakan, seperti misalnya:
1.      Rasa pedas pada lombok (Capsicum annuum),  pada jahe (Zingiber officinalle).
2.      Rasa nyereng pada kulit buah jeruk (Citrus).
3.      Tercium harum pada bunga melati, kenanga.
4.      Tercium bau merangsang pada pinus.
Kesemuanya dikarenakan terjadinya penguapan minyak yang terkandung dalam sel tumbuh-tumbuhan. Minyak yang mudah menguap (eteris) termasuk dalam suatu rangkaian isoprene seperti misalnya minyak sereh, minyak kayu putih, minyak pokok, minyak mawar dan lain-lain.
Dalam sel tumbuh-tumbuhan minyak eteris, berupa tetes-tetes minyak yang membiaskan cahaya. Biasanya sel-selnya telah mati, dan dinding selnya ber-zat suberin (zat gabus). Hars atau damar dapat dikatakan memiliki susunan yang tidak berbeda dengan minyak eteris, akan tetapi lebih kompleks. Tentang fungsi hars dan minyak eteris, sementara ada yang menduga bahwa kemungkinannya sama dengan zat penyamak, yaitu sebagai pencegah terjadinya pembusukan, namun fungsi yang sebenarnya belum diketahui dengan pasti.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1.      Benda-benda didalam sel yang non-protoplasmik adalah benda-benda mati yang terdapat didalam sel-sel tumbuhan, yang biasanya disebut benda ergas (ergastic substances).
2.      Benda dalam sel yang non-protoplasmik yang bersifat cair meliputi:
·         Cairan sel (cell sap)
Yaitu cairan yang terdapat dalam rongga vakuola. Senyawa-senyawa yang terdapat dalam cairan sel diantaranya air, asam-asam organik, karbohidrat, alkaloid, tanin (zat penyamak), antosian, asparagin dan glutamin.
·         Minyak dan lemak
·         Minyak eteris dan dammar

B.     Saran
Kepada para pembaca khususnya mahasiswa apabila ingin lebih mengetahui  dan mendalami mengenai Anatomi Tumbuhan, khususnya benda-benda dalam sel yang non-protoplasmik, agar mencari pada sumber-sumber di internet. Selain itu dapat pula membaca buku karangan Karta Saputra yang berjudul Pengantar Anatomi Tumbuhan dan buku-buku lain yang lebih mendetail dan bersifat spesifik.






Kamis, 14 Oktober 2010

Makalah Virus

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG
            Dalam kemajemukan iptek seperti yang ada saat ini, menuntut manusia untuk bekerja lebih keras lagi. Didalam setiap pekerjaan pasti terdapat resiko dari pekerjaan tersebut sehingga dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Penykit akibat keja ini disebabakan oleh factor biologi, fisika, kimia, fisiologi, dan psykologi. Sebagai contoh orang pekerja pada sector peternakan atau pada sector pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan. Lingkungan dimana mereka bekerja itu tidak selalu bersih dalam artian bebas dari sumber-sumber penyakit yang berupa virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, kutu, bahkan hewan dan tumbuhan besarpun dapat menjadi sumber penyakit. Akan tetapi virus dan bakterilah yang menjadi penyebab utama penyakit dalam kerja, khususnya pekerajaan yang berkontak langsung dengan lingkungan.
            Untuk mencegah tejadinya penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri tidak hanya membutuhkan pengobatan saja tetapi juga dibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana virus dan bakteri tersebut dapat masuk kedalam tubuh manusia.



BAB II
PEMBAHASAN

II.1 PENGERTIAN VIRUS DAN BAKTERI
            Virus adalah agen infeksi yang sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mikroskop cahaya, tidak ada metabolisme yang bebas dan hanya mampu beraplikasi dalam sel hospes yang hidup. Virus merupakan agen infeksi yang sangat berbahaya bagi manusia karena suaktu waktu orsng yang terinfeksi virus akan berakibat kematian.
            Bakteri adalah mikroorganisme prokariotik yang umumnya memperbanyak diri dengan cara pembelahan sel, tidak ada nukleus dan organel yang terikat membran dan mempunyai didinding sel. Bakteri dapat berkembang biak pada makanan atau organ  yang sudah membusuk atau kadarlursa. Dan apa bila dikonsumsi terlalu banyak akan berakibat buruk bagi pencernaan. Ada juga bakteri yang dapat menguntungkan manusia misalnya pada fermentasi tempe, fermentasi tahu, dan fermentasi susu, dll.

II.2 PEKERJAAN YANG BERESIKO TERINFEKSI VIRUS DAN BAKTERI
            Penyakit infeksi dan parasit yang terkait kerja ditemukan pada bebagai jenis pekerjaan yaitu:
·         Pekerjaan pertanian
·         Pekerjaan dilapangan dimana ada kemungkinan  berkontak dengan tinja binatang (pekerja disaluran air, sungai, parit, selokan, dermaga, kebun pertanian, dll)
·         Pekerjaan yang berhubunga dengan penangan  binatang dan produk-produknya misalnya: klinik dokter hewan,rumah pemotongan hewan, pasar daging, pasar ikan, dll)


II.2 PENYAKIT INFEKSI DAN PARASIT TERKAIT DENGAN KERJA.
II.2.1 Influenza
Penyakit influenza sering kali diabaiakan oleh banyak orang. padahal bila penyakit ini diderita oleh pkerja akan mengakibatkan banyaknya waktu kerja yang hilang. Influenza merupakan salah satu gangguan kesehatan yang dirasakan paling mengganggu saat musim hujan tiba. Influenza disebabkan berbagai factor, antara lain hujan yang membuat turunnya suhu udara. Terlebih lagi bila kondisi tubuh tidak terawat baik maka dengan mudahnya tubuh terjangkit virus dan bakteri.
Bersamaan dengan hujan, sejumlah bakteri dan virus terhempas bersamaan air hujan. Selanjutnya udara yang tercemar bakteri dan virus akan terhisap dan masuk kedalam saluran pernafasan. Biasanya dalam musim penghujan banyak orang berkumpul dalam satu ruangan, terlebih bila ruangan itu pengap sehingga dengan mudah bakteri dan virus influenza yang diderita seseorang akan tersebar kepada orang lain disekitarnya.
Gejala-gejala yang menandai influenza antara lain suhu tubuh naik secara mendadak, tubuh terasa pegal, sakit kepala, suara parau, keluar lender dari hidung, mengigil, batuk, otot terasa sakit, tubuh lemas dan tidak bertenaga serta sering bersin. Sering kali serangan influenza  diikuti oleh peradangan paru-paru. Serangan itu dapat berbahaya karena dapat mendatangkan kematian bagi penderita influenza yang menganggap remeh dan sepele penyakitnya. Virus influenza sangat mudah tertular melalui bersin,batuk,maupun pengunaan wadah makanan dan minuman yang tercemar oleh virus influenza.
Pencegah penyakit influenza ini dapat dicegah sebagai berikut:
·         Menjaga kondisi tubuh dengan baik.
·         Memberi ventilasi yang cukup agar udara dalam ruangan tidak pengap.
·         Menjaga kebersihan diri.
·         Usahakan hindari hujan.
·         Bagi penderita influenza dianjurkan istirahat yang cukup untuk memulihkan tubuh agar bias melawan virus influenza


II.2.2 Demam Q
            Demam Q disebabkan oleh bakteri coxelia burnetti, bakteri ini memili masa inkubasi 2-3 minggu dengan gejala akut, serangan mendadak disertai mengigil, nyeri belakang mata, sakit kepala tubuh lemah dan sering mengeluarkan keringat. Demam Q endemis didaerah dimana banyak binatang reservoir dan biasanya menyerang dokter hewan, penjual daging,peternak domba, peternak sapi petani dan terkadang pekerja pengolahan susu. Coxelia burnetti disebar oleh binatang reservoir diantaranya domba, sapi, kambing, anjing, dan berbagai spesies tikus liar.
            Binatang yang terinfeksi biasanya tidak menampakkan gejala, namun binatang ini mengeluarkan organismenya dalam jumlah besar pada jaringan plasenta ketika melahirkan. Cara penularan penyakit ini biasanaya melalui udara, penyebaran coxelia burnetti melalui debu dari alat-alat yang terkontaminasi denan jaringan plasenta, air ketuban dan kotoran binatang yang terinfeksi atau produk sampingannya.
            Partikel udara yang mengandung organisme dapat tertiup angin sampai jarak cukup jauh  (1.5 mil atau lebih). Organisme ini dapat bertahan hidup dalam debu dalam jangka waktu lama. Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan binatang yang terinfeksi dan ahan lain yang berkontaminasi seperti wol, jerami, pupu, serta pakaian yang berkontaminasi.
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang bekerja pada pekerjaan yang beresiko tinggi seperti (peternak domba, peternak sapi, pemerah susu, peneliti hewan, pekerja dipemotongan hewan) pengetahuan tentang sumber infeksi dan perlunya disenfektan yang cukup dan cara-cara pembuangan sampah produk binatang, kurangi akses terhadap kotoran-kotoran binatang yang potensial tertular. Pada produk susus sapid an kambing harus harus dipanaskan terlebih dahulu pada suhu 62,7˚ celcius selama 30 menit atau 71,9˚ celcius sela 15 menit. Memberikan vaksin kepada pekerja yang pekerjaanya menimbulkan kontak dengan penyakit itu.

II.2.3 Flu Burung
            Flu burung adalah suatu penyakit menular yang dsebabkan oleh virus influenza yang dtularkan oeh unggas. Virus influenza ini terdiri dari beberapa tipe, antara lain tipe A, B dan tipe C. influenza tipe A terdiri dari beberapa strain, antara lain H1N1, H3N2, H5N1, dll. Saat ini strai yang paling virulen penyebab flu burung adalah stain. Unggas yang sakit (oleh virus H5N1) dapat mengeluarkan virus dalam jumlah besar dalam kotoranya. Virus ini dapat bertahan hidup dalam air sampai empat hari pada suhu 22˚ celcius dan lebih dari 30 hari pada suhu 0˚ celcius. Didalam tubuh unggas yang sakit virus dapat bertahan lebih lama, tapi mati pada pemanasan 600˚ celcius selama 30 menit. Virus ini memiliki masa inkubasi selama 21-30 hari.
            Flu burung biasa menular pada manusia bila bersentuhan langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung. Unggas yang terinfeksi dapat pula mengeluarakan virus ini melalui tinja, yang kemudian mengering dan hancur semacam bubuk. Bubuk inilah yang dihirup oleh manusia. Virus flu burung lebih mudah menular dari unggas ke manusia dibandingkan dari manusia ke manusia. Satu-satunya cara virus flu burung dapat menyebara dengan mudah menular dari manusia ke manusia jika virus flu burung tersebut bermutasi dengan virus flu manusia. Gejala flu burung dapat dibedakan pada unggas dan manusia.
Gejala pada unggas :
·         Jengger berwarna biru.
·         Borok dikaki.
·         Kematian mendadak
Gejala pada manusia :
·         Demam ( suhu badan diatas 38˚ celcius ).
·         Batuk dan nyeri tenggorokan.
·         Radang saluran pernafasan atas.
·         Infeksi mata.
Pencegahan :
Pada unggas :
·         Pemusnahan unggas yang terinfeksi
·         Vaksinasi pada unggas yang sehat
Pada manusia:
·         Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis kerja
·         Hindari kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi
·         Menggunakan alat pelindung diri
·         Kotoran unggas harus ditata laksana dengan baik
·         Iminisasi

II.2.4 Bakteri Coli
            Bakteri coli dapat menyebabkan keracunan makanan, biasanya bakteri ini masuk pada makanan yang sudah busuk atau makanan yang mengandung pengawet. Makanan tersebut umumnya telah kadaluarsa dan tercemar karna proses pengolahan atau pemasakan yang tidak bersih. Bakteri yang masuk kedalam makanan itu tidak langsung breaksi setelah habis dimakan biasanya setelah bereaksi setelah beberapa jam, tergantung kondisi tubuh. Bakteri ini menyerang saluran pencernaan. Apabila korban tidak segera mendapatkan pertolongan bias menyebabkan kematian.
            Bakteri ini biasanya menyerang pekerja yang biasanya dibuat dengan usaha catering. Gejala yang ditimbulkan seperti mual, muntah-muntah dan buang air besar terus menerus. Untuk mengantisipasi penyakit ini bisa dilakukan dengan memberikan pembinaan meliputi tata cara pengolahan makanan yang benar kepada pengusaha catering khususnya yang mleyani pemesanan sejumlah perusahaan.

II.2.5 Leptospira
            Leptospirosis adalah penyakit infeksi akut yang dapat menyerang manusia maupun hewan, dan digolongkan sebagai zoonis ( penyakit hewan yang berjangkit pada manusia ). Penularan leptospirosis pada manusia ditularkan oleh hewan yang terinfeksi kuman leptospira. Hewan penjamu kuman leptospira adalah hewan peliharaan seperti lembu, kambig, anjing serta beberapa hewan liar seperti tikus, bajing dan ular. Penjamu reservoir utama adalah rodent (tikus). Kuman leptospira hidup dalam ginjal penjamu reservoir dan dikeluarkan melalui urin saat berkemih.
            Penularan leptospira dapat secara langsung maupun tidak langsung maupun tidak langsung. Penularan langsung terjadi melalui darah,urin,atau cairan tubuh lain yang mengandung kuman leptospira masuk kedalam tubuh penjamu. Juga bias dari hewan kemanusia, terjadi pada yang memrawan hewan atau yang menangani organ tubuh hewan.
            Penularan secara tidak langsung melalui genangan air,  sungai, danau, selokan, dan lumpur yang tercemar urin hewan yang terinfeksi mereka yang bekerja diperkebunan harus mewaspadai penyakit ini,juga petani tanpa alas kaki, pembersih selokan, pekerja tambang, serta pekerja yang terpapar dengan air. Karena goresan luka pada kulit akan menjadi pintu masuk kuman  leptospira.
Gejala klinis:
Stadium pertama
·         Demam mengigil
·         Saki kepala
·         Muntah
·         Konjungtivitis
·         Rasa nyeri pada otot betis dan punggung
·         Gejala tersebut akan tampak antara 4-9 hari
Stadium kedua
·         Demam dan kemungkinan akan terjadi meningitis (radang selaput otak)
·         Stadium ini terjadi antara minggu ke 2 dan minggu ke 4
Komplikasi leptospira
·         Pada hati : kekeuningan yang terjadi pada hari keempat dan kelima
·         Gagal ginjal
·         Gagal jantung
·         Perdarahan pada saluran pernapasan,pencernaan,saluran genitalia karena adanya kerusakan pada pembuluh darah.
Pencegahan :
·         Membiasakan diri dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
·         Mencuci tangan, kaki serta bagian tubuh lainya dengan sabun setelah bekerja disawah dan tempat tercemar lainya.
·         Memakai APD sarung tangan, sepatu boat ( petugas kebersihan,petugas pemotong hewan,dll )
·         Menjaga kebersihan lingkungan
·         Pemberantasan tikus dan menghindari pemberantasan oleh tikus
·         Melakukan desinfeksi pada tempat-tempat yang tercemar oleh tikus.

II.2.6 Antrak
            Antrak adalah penyakit pada binatang yang dapat berjangkit pada manusia ( zoonis ). Penyebabnya adalah bakteri baccilus Antrakis. Penyakit ini umumnya menyerang ternak pemamahbiak seperi sapi, kambing, kerbau, kuda, dll. Sehingga sangat memugkinkan orang yang bekerja dipeternakan dapat tertular penyakit ini.
Penyakit ini dapat tertular pada manusia bila :
·         Mengkonsumsi makanan yang terinfeksi  bakteri yang masih hidup pada daging hewan yang sakit yang dimasak kurang sempurna.
·         Bersentuhan dengan bahan atau produk yang berasal dari hewan yang sakit melalui luka yang sangat kecil sekalipun.
·         Menghirup spora antrak melalui paernapasan
Gejala penyakit :
·         Bila penularan melalui kulit atau selaput lender, timbul bercak kemerahan pada kulit yang cepat berubah menjadi bintil atau bonjolan yang berair dengan warna ungu kehitaman dibagian tengahnya. Penderita mengalami lesu demam, sakit kepala, mual dan muntah.
·         Bila melalui pernapasan penderita akan mengalami demam,saki kepala, lemas dan sesak napas, serta terjadi pneumonia ( radang paru-paru ).
 Pencegahan :
·         Memusnakan hewan yang diduga terkena penyakit antrak.
·         Menggunakan APD ( masker dan sarung tangan ).
·         Menghindari mengkonsumsi daging hewan yang sakit.

II.2.7 Demam Berdarah
            Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh virus, penyebab gangguan pembuluh darah kapiler dan system pembekuan darah sehingga mengakibatkan perdarahan, dapat menimbulkan kematian.
Gejala penyaki DBD adalah :
·         Mendadak panas tinggi selama 2-7 hari, lemah,suhu badan antara 38˚-40˚ celcius.
·         Tampak binti-bintik merah pada kulit.
·         Kadang perdarahan melalui hidung.
·         Terjadi muntah darah atau berak darah.
Petugas kebersihan dan oarang-orang yang bekerja didaerah pembuangan sampah diamana terdapat barang-barang yang dapat menjadi perkembangbiakan nyamuk aides aigypti yang membawa virus dengue. Ciri-ciri nyamuk aides aegypti :
·         Berwarna hitam dan belang putih pada seluruh tubuh.
·         Berkembang biak ditempat penampungan air dan barang-barang yang memungkinkan air tergenang seperti kaleng bekas, ban bekas,dll.
·         Biasanya menggit pada siang hari atau sore hari.
·         Mampu terbang sampai 100 meter.
Pencegahan dapat dilakukan dengan :
·         Pemberantasan sarang nyamuk.
·         Pengasapan.
·         Bagi petugas kebersiha harus memakai APD/pakaian yang menutupi seluruh permukaan tubuh.



II.2.8 HIV/AIDS
            AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunya kekebalan tubuh. Berkaitan dengan kerja, jenis pekerjaan yanga dapat memungkinkan pekerjaan tersebut dapat tertular oleh HIV/AIDS yaitu pekerja medis dan petugas pembersih limbah medis.
            Penyakit ini memiliki gejala mayor, berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan,diare kronis lebih dari satu bulan,demam bekepanjangan lebih dari 1 bulan, penurunan kesadaran dan gangguan neurologist. Sedangkan gejala minor batuk menetap lebih dari 1 bulan,dan terjadi pembesaran kelenjar linpa. Virus HIV dapat menginfeksi pekerja hanya akibat kecelakaan kecil dipekerjaan, misalnya karena tergores atau tertusuk jarum yang terkontaminasi virus.
            Untuk mencegah penularan HIV pada pekerja medis dan pekerja pembersih sampah medis sebaiknya memakai APD yang sesuai untuk menghindari terjadinya goresan benda-benda atau sampah medis yang terinfeksi. Selain iti sampah medis harus ditata laksana dengan baik.



BAB III
PENUTUP

III.1 KESIMPULAN
            Dari hasil pembahasan mengenai virus dan bakteri dan penyakit yang ditimbulkanya dapat disimpulkan :
1.      Penyakit infeksi dan parasit terkait dengan kerja ditemukan pada :
·         Pekerja pertanian.
·         Pekerja dilapangan dimana ada kemungkinan berkontak langsung dengan tinja binatang.
·         Pekerja yang behubungan dengan penangan binatang dan produk-produknya : rumah saki,laboratorium,klinik dan ruang otopsi.

2.      Penyakit infeksi dan parasit dapat menular melalui :
·         Saluran pernapasan.
·         Saluran pencernaan.
·         Melalaui kulit.
·         Melalui gigitan serangga.
·         Melalui kontak darah atau tusukan jarum yang terkontaminasi.

1.      Cara mengantisipasi atau pencegahan agar pekerja aman dari tertularnya virus dan bakteri:
·         Menghindari kontak langsung dengan binatang yang terinfeksi virus atau bakteri.
·         Selalu memakai APD ( yang sesuai untuk menghindari terjangkitnya virus atau bakteri ).
·         Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
·         Makan makanan yang sehat dan bergizi.

DAFTAR PUSTAKA


Anies. 2005. Mewaspadai Penyakit Lingkungan. Jakarta : Gramedia.
Djoerban Zubairi. 2005. Waspadai leptospirosis. Dalam kompas. 21 Februari.
Saroso Sulianti. 2005. Prosedur  Tetap Penanganan Penderita Flu Burung.             http//ww.ppmplp.depkes.go.id
Volk. Wesley    Wheler. Margaret. 1990. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga.