SELAMAT DATANG DIBLOG SAYA

Jangan Lupa Komentnya Agar Blog Ini Dapat Lebih Baik

Rabu, 11 Mei 2011

Laporan Mengidentifikasi Jamur Tiram


MENGIDENTIFIKASI JAMUR TIRAM

A.      Tujuan
  Agar mahasiswa dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasi jamur tiram
putih ( Pleurotus floridae )
B.       Dasar Teori
a.       Ciri-ciri Umum Jamur
Jaur merupakan tanaman ysng tidak memeiliki klorofil sehingga tidak bisa melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri.  Jamur hidup dengan cara mengambil zat-zat makanan, seperti solulosa, glukosa, lignin , protein, dan senyawa pati dari organism lain. Dengan bantuan enzim yang diproduksi oleh hifa ( bagian jamur yang bentuknya seperti  benag halus, panjang, dan kadang bercabang ),  bahkan makanan tersebut diuraikan menjadi senyawa yang dapat diserap untuk pertumbuhan. Oleh karena itu, jamur digolongkan sebagai tanaman yang kehidupannya tergantung pada organisme lain.
Diseluruh dunia ada ribuan spesies jamur yang tersebar dari wilayah subtropis yang cendrung dingin dan kawasam tropis yang hangat. Dari ribuan jenis tersebut ada jamur yang merugikan dan adapula yang menguntungkan. Jamur merugikan adalah berbagai jenis jamur ( fungi ) penyebab penyakit pada manusia dan tanaman, misalnya penyebab keracunan saat dikonsumsi; menjadi sumber penyakit seperti panu, kadas, kurap atau jamur yang menyebabkan kayu cepat lapuk. Jamur menguntungkan adalah berbagai jenis jamur yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, misalnya untuk menghancurkan sampah organik, menghasilkan antibiotic untuk obat. Atau jamur yang bermanfaat dalam pembuatan tempe, oncon dan alcohol. Termasuk jamur menguntungkan adalah jamur konsumsi. Yaitu jamur yang dapat dimakan tanpa menimbulkan efek racun. Jenisnya antara lain jamur kuping, jamur tiram, merang, shiitake, champignon dan jamur barat.
              (Andoko agus & Parjimo H ; Budi Daya Jamur kuping, tiram, & merang)
 Jamu disebut juga cendawan, supa, suung, mushroom, atau champignon. Jamur hidup secara saprofitik atau secara parasitik. Hidup secara saprofitik adalah hidup pada sisa mahluk lain yang sudah mati, misalnya pada tumpukan sampah, tumpukan kotoran hewan, serabuk gergaji kayu, ataupun pada batang kayu yang sudah lapuk.hidup secara saprofitik adalah adalah hidup pada jasad mahluk lain, misalnya tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia yang masih hidup. Kehadiran jamur tersebut biasanya menjadi penyebaba penyakit atau ganguan.
Bentuk tubuh jamur berpariasi, mulai dari yang sangat sedarhana karena hanya terdiri atas satu sel saja (pada ragi kue), bentuk serat atau miselia (misalnya jamur tempe atau oncon), bwntuk tubuh buah (misalnya jamur merang, jamur kancing, jamur shiitake, jamur ingzhi, dan maitake), bentuk bilah, bunga karang, paying, sampai kulit kerang (tiram). Tubuh buah jamur tiram berbentuk seperti kulit kerang (tiram), ssehingga masyarakat menyebutnya jamur tiram. (Suriawiria unus H ; Budi Daya Jamur Tiram)
b.      Cara Makan Dan Habitat Jamur.
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
a.Parasitobligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya,Pneumonia
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b.Parasitfakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
c.Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit
mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehinggamudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes. (http://bocari.wordpress.com/2011/07/26/jenis-jenis-jamur-dan-manfaatnya/)
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.[1] Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.
c.    Karakteristik Jamur Tiram
Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk. Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu. Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya. Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamut tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.
d.   Jamur Tiram Putih
Jamur Tiram Putih adalah jamur yang hidup pada kayu-kayu lapuk, serbuk gergaji, limbah jerami, atau limbah kapas. Dinamakan jamur tiram karena mempunyai  flavor dan tekstur yang miriptiram yang berwarna putih.
Tubuh buah jamur ini menyerupaic angkang kerang, tudungnya halus, panjangnya 5-15 cm. Bilamuda, berbentuk seperti kancing kemudian berkembang manjadi pipih. Ketika masih muda, warna tudungny acokelat gelap kebiru-biruan.Tetapi segera menjadicokelat pucat danberubah menjadi putih bila telah dewasa. Tangkai sangat pendek berwarna putih. (http://www.akujagoan.com/2011/03/jenis-jamur.html)
e.         Syarat Pertumbuhan

Dalam menggunakan media pertumbuhan, jerami yang baik untuk dibuat sebagai bahan media tanam adalah dari jenis jerami yang keras sebab jerami yang keras banyak mengandung selulosa yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu jerami yang keras membuat media tanaman tidak cepat habis. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jerami sebagai bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan dan kekeringan, selain itu jerami yang digunakan tidlak busuk dan tidak ditumbuhi jamur jenis lain. Media yang terbuat dari campuran bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya Kadar air diatur 60 - 65 % dengan menambah air bersih agar misellia jamur dapat tumbuh dan menyerap makanan dari media tanam dengan baik. (http://wikipedia.jamur tiram.pengertian-habitat/

C. Alat dan bahan
1.      Plastik besar 1 bungkus
2.      Plastik gula 1 kilo 2 bungkus
3.      Pisau 1 buah
4.      Gunting 1 buah
5.      Kamera digital
6.      Alat tulis


A.  Prosedur kerja
1.      Diamati jamur yang ada dikebun raya samarinda
2.      Diambil kemudian dimasukan kedalam plastik
3.      Jamur kemudian diidentifikasi sesuai bentuknya
4.      Dan kemudian diklasifikasikan


E.  hasil pengamatan

          
F.  Pembahasan
       Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping: (pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk. Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.
       Dalam pelaksanaan praktikum dikebun raya samarinda, kami menemukan jamur yang berbentuk kerang yang berwarna putih. Setelah dilakukan identifikasi kami mengetahui jamur tersebut adalah jamur tiram putih yang dalam bahasa latinnya Pleurotus floridae.
Jamur ini bersifat (Saprofit) merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Siklus hidup jamur tiram hamper sama dengan siklus hidup jamur dari keluarga besar Agaricaceae lainya. Tahap-tahap pertumbuhsn jamur tiram adalah sebagai berikut.
Spora (basidiospora) yang sudah masak atau dewasa jika berada di tempat yang lembab akan tumbuh dan berkecambah membentuk serat-serat halus menyerupai serat kapas, yang disebut meselium atau miselia. Pertumbuahan miselia ini meliputi dua tahap, yaitu (a) miselia primer sebagai miselia awal dan (b) miselia skunder sebagai miselia lanjutan.
Jika keadaan lingkungan tempat tumbuh miselia tersebut baik, dalam arti teperatur, kelembaban, kandungan subtract tempat memungkinkan maka kumpulan miselia tersebut akan membentuk primordial atau bakal tubuh buah jamur.
Bakal tubuh buah jamur tersebut kemudian dapat membesar dan pada akhirnya membentuk tubuh buah atau bentuk jamur yang kemudian dipanen.
Tubuh buah jamur dewasa akan membantuk spora, spora ini tumbuh dibagian ujung basidium, sehingga disebut basidiospora. Jika sudah matang atau dewasa spora akan jatuh dan tumbuh buah jamur.
Waktu yang diperlukan tiap stadium atau tingkat daur hidup berpariasi, tergantung pada : bentuk dan sifat media atau subtract/ tempat tumbuh; lingkungan yang mendukung, misalnya lingkungan fisik (cahaya, temperature), lingkungan kimia (keasaman/pH, kadar air), dan lingkungan biologis (kehadiran jasad lain misalnya bakteri atau jamur liar), dan jenis atau strain jamur.
Kami menemukan jamur ini pada salah satu kayu yang sudah lapuk, karena pada dasarnya jamur ini tumbuh liar tetapi hanya tumbuh pada kayu saja. Jamur ini tumbuh terutama pada waktu musim hujan jika sudah terlalu tua, apalagi kering, jamur ini akan tetap alot atau liat walaupun terus menerus direbus.
Syarat tumbuh jamur tiram meliputi beberapa parameter terutama temperature, kelembaban relatif, waktu, kandungan CO2 dan cahaya.
Parameter tersebut memiliki pengaruh yang berbeda terhadap tiap stadium atau tingkatan misalnya : terhadap pertumbuhan miselia pada subtract tanam; terhadap pembentukan primordia (bakal kuncup) jamur; terhadap pembentukan tubuh buah; terhadap siklus panen.
Klasifikasi jamur tiram sebagai berikut:
Super Kingdom          : Eukaryota
Kingdom                    : Myceteae
Division                      : Amastigomycota
Sub Divisio                 : Basidiomycotae
Kelas                           : Basidiomycetes
Ordo                           : Agaricales
Familia                        : Agaricaeae
Genus                         : Pleurotus
Spesies                        : Pleurotus floridae


G. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Jamur tiram putih berbentuk tudung, agak membulat, lonjong, dan melengkung menyerupai cangkang kerang. Permukaan jamur tiram licin, agak berminyak jika lembab dan tepinya bergelombang diameternya mencapai 3-15 cm memiliki batang tubuh buahnya membentuk rumpun yang memiliki banyak percabangan dan menyatu dalam satu media, hidupnya di kayu yang sudah lapuk, biasanya tumbuh pada musim hujan.
Klasifikasinya sebagai berikut:
Super Kingdom          : Eukaryota
Kingdom                    : Myceteae
Division                      : Amastigomycota
Sub Divisio                 : Basidiomycotae
Kelas                           : Basidiomycetes
Ordo                           : Agaricales
Familia                        : Agaricaeae
Genus                         : Pleurotus
Spesies                        : Pleurotus floridae



DAFTAR PUSTAKA


Andoko agus, Parjimoha H. 2007. Budidaya Jamur. Jakarta: Agromedia.
Suriawirya unus. 2002. Budidaya Jamur Tiram. Jogjakarta: Kanisius.
http://bocari.wordpress.com/2011/07/26/jenis-jenis-jamur-dan-manfaatnya/
http://wikipedia.jamur tiram.pengertian-habitat/