MAKALAH
EKOLOGI MANUSIA
“MANUSIA
DAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN SIDOMULYO”
KECAMATAN
SAMARINDA ILIR
TAHUN
2011
DISUSUN
OLEH :
PENDIDIKAN
BIOLOGI PAGI B
1.
DEMI
SETIA NUGRAHA (0905015078)
2.
ISTI
NAHARI (0905015080)
3.
DESY
ARINI (0905015086)
4.
LIYA
MARIADANI (0905015087)
5.
SALMIATI (0905015075)
6.
JUNIYAH (0905015089)
7.
RETNO
PUJI LESTARI (0905015092)
8.
NUR
INSANIYAH (0905015077)
9.
MUNAWARAH (0905015079)
10.
ASIS
BIN WAHID (0905015081)
11.
GOREGORIUS
LEJIU (0905015076)
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MULAWARMAN
SAMARINDA
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Membahas
tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial dan budayanya,
tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan, lingkungan, sumber alam,
dan segala aspek yang menyangkut manusia dan lingkungannya secara menyeluruh.
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan
tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam,
mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta
terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan
timbal balik baik itu positif maupun negatif. Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar.
Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai
lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan
yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Samarinda
memiliki berbagai kecamatan di antaranya kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda
Ilir, Samarinda Utara, Samarinda Sebrang dam lain-lain. Dalam makalah ini akan
dibahas lebih lanjut mengenai kelurahan Sidomulyo di Kecamatan Samarinda Ilir.
Kelurahan
merupakan tempat kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai wilayah, dihuni oleh
sejumlah masyarakat, yang didalamny terdapat kegiatan penyelenggara pemerintah.
Penyelenggaraan pemerintah kelurahan dilaksanakan berdasarkan keputusan Menteri
Dalam Negeri No.44 Tahun 1980 adalah untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya
terhadap masyarakat, menggalang peran serta melaksanakan tugas-tugas dalam
pembinaan ketentraman dan ketertiban.
Berbicara
mengenai pemerintah kelurahan ada beberapa faktor pendukung terbentuknya
pemerintah kelurahan antara lain:
1. Jumlah penduduk
2. Luas wilayah
3. Letak situasi, komunikasi,
transportasi, jarak dengan pusat pemerintahan.
4. Prasarana perhubungan, prasarana
sosial, prasarana fisik pemerintahan.
5. Sosial budaya, agama dan adat
istiadat.
6. Kehidupan masyarakat, mata pencarian
dan ciri-ciri kehidupan masyarakat.
B.
Tujuan
Penelitian
1. Agar
mahasiswa dapat mengetahui lingkungan abiotik di Kelurahan Sidomulyo
2. Agar
mahasiswa dapat mengetahui lingkungan biotik di Kelurahan Sidomulyo
3. Agar
mahasiswa dapat mengetahui hubungan manusia dengan lingkungan di Kelurahan
Sidomulyo
C.
Kegunaan
Penelitian
Sebagai bahan
pembelajaran atau referensi bagi mahasiswa untuk mata kuliah Ekologi Manusia
yang berkaitan dengan monografi yang berada di Kelurahan Sidomulyo.
BAB
II
DASAR
TEORI
A.
Pengertian
Migrasi
Migrasi manusia adalah perpindahan penduduk
dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas
administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi
internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang
relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Arus
migrasi ini berlangsung sebagai tanggapan terhadap adanya perbedaan pendapatan
antara kota dan desa. Namun, pendapatan yang dimaksud bukanlah pendapatan
aktual, melainkan penghasilan yang diharapkan (expected income). Para migran
mempertimbangkan dan membandingkan pasar-pasar tenaga kerja
yang tersedia bagi mereka disektor pedesaan dan perkotaan, serta memilih salah
satunya yang dapat memaksimumkan keuntungan yang diharapkan. Besar kecilnya
keuntungan yang mereka harapkan diukur berdasarkan besar kecilnya selisih
antara pendapatan riil dari pekerjaan dikota dan didesa, angka tersebut
merupakan implementasinya terhadap peluang migran untuk mendapatkan pekerjaan
dikota.
B.
Jenis-Jenis
Perpindahan Penduduk (Migrasi)
Perpindahan penduduk yang
berlangsung dalam masyarakat ada dua macam sebagai berikut.
1. Perpindahan
vertikal, yaitu pindahnya status manusia dari kelas rendah ke kelas menengah,
dari pangkat yang rendah ke pangkat yang lebih tinggi, atau sebaliknya.
2. Perpindahan
horizontal, yaitu perpindahan secara ruang atau secara geografis dari suatu
tempat ke tempat yang lain. Peristiwa inilah yang sering disebut dengan
migrasi, meskipun tidak setiap gerak horizontal disebut migrasi.
Migrasi atau mobilitas penduduk dari satu daerah ke daerah
lainnya dapat dikelompokkan menjadi dua:
1. Migrasi internasional, yaitu perpindahan penduduk yang
dilakukan antarnegara.
Migrasi internasional dibedakan menjadi imigrasi dan emigrasi.
Migrasi internasional dibedakan menjadi imigrasi dan emigrasi.
a. Imigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari
suatu negara lain ke dalam suatu negara. Contoh orang India masuk ke Indonesia.
b. Emigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari
suatu negara menuju ke negara lain. Contoh orang Indonesia pergi bekerja
ke luar negeri, misalnya para Tenaga
Kerja Indonesia
yang bekerja di Malaysia.
2. Migrasi
nasional, yaitu proses perpindahan penduduk di dalam satu negara.
Migrasi nasional ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
Migrasi nasional ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
a. Migrasi penduduk sementara atau
migrasi sirkuler, terdiri dari:
1) penglaju, yaitu perpindahan penduduk
dari tempat tinggal asal menuju ke tempat tujuan yang dilakukan setiap
hari pulang pergi untuk melakukan suatu pekerjaan.
2) perpindahan penduduk musiman,
maksudnya perpindahan yang dilakukan hanya bersifat sementara pada
musim-musim tertentu.
b. Migrasi penduduk menetap meliputi
transmigrasi dan urbanisasi.
1) Transmigrasi, yaitu perpindahan dari
salah satu wilayah untuk menetap di wilayah lain dalam wilayah negara.
2) Urbanisasi
adalah perpindahan penduduk dari
desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar.
3) Ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari
kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari
urbanisasi.
Faktor–faktor
yang mendorong terjadinya urbanisasi, sebagai berikut :
a. Lahan pertanian semakin sempit.
b. Sulitnya pekerjaan di luar sektor
pertanian.
c. Banyaknya pengangguran di pedesaan.
d. Fasilitas kehidupan sulit didapat.
e. Kurangnya fasilitas hiburan.
f. Lapangan pekerjaan dikota lebih
banyak.
h. Di Kota banyak hiburan.
i. Di Kota banyak fasilitas kehidupan.
C.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Migrasi
Terdapat banyak faktor yang
menyebabkan penduduk cenderung untuk berpindah. Dorongan penduduk untuk
berpindah ini bergantung kepada faktor tolakan kawasan asal dan faktor tarikan
kawasan destinasi. Antaranya termasuk:
a. Faktor
ekonomi.
Perpindahan
berlaku disebabkan keadaan mundur di kawasan asal. Pertambahan penduduk yang
pesat di luar bandar menyebabkan kekurangan kawasan pertanian Kawasan pertanian
yang sempit dengan daya pengeluaran yang rendah boleh menimbulkan
berbagai-bagai masalah ekonomi.
Masalah
ekonomi seperti kekurangan pekerjaan, pengangguran, produktiviti dan pendapatan
rendah, dibelenggu dengan lingkaran kemiskinan dan lain-lain bertindak menolak
keluar penduduk luar bandar ke bandar yang mempunyai tarikan ekonomi secara khusus
seperti peluang pekerjaan yang luas dalam sektor pabrik.
b.
Faktor sosial.
Penduduk
berpindah terutamanya kerana ingin menikmati kemudahan yang terdapat di bandar.
Kekurangan kemudahan asas atau sosial di luar bandar dan kewujudan kemudahan
sosial dan kemudahan bandar yang banyak seperti kemudahan pendidikan,
kesihatan, hiburan dan lain-lain mampu menarik terutama golongan muda ke
bandar.
Ramai juga
yang berpindah ke bandar kerana ingin melanjutkan pelajaran, manakala
sebahagian lagi berpindah atas sebab perkahwinan, mengikut keluarga dan
sebagainya.
Adanya
jaringan dan sistem pengangkutan yang baik yang meningkatkan ketersampaian,
mudah dan cepat sampai dan seterusnya memangkinkan lagi pergerakan.
D. Dampak Positif dan Negatif Migrasi
a. Dampak
Positif dan Negatif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan
1. Dampak Positif
a. Berkurangnya
jumlah penduduk sehingga mengurangi jumlah pengangguran.
b. Meningkatnya
kesejahteraan keluarga di desa, Karena mendapat kiriman dari yang pergi,
terutama dari yang sudah hidup layak.
c. “Seimbangnya”
lapangan pekerjaan di desa dengan angkatan kerja yang tersisa, karena banyak
orang yang meninggalkan desa.
2. Dampak
negatif
a. Berkurangnya
tenaga kerja muda daerah.
b.
Kurang kuatnya stabilitas keamanan karena hanya
tinggal penduduk tua.
c.
Semakin berkurangnya tenaga penggerak pembangunan di
desa.
d.
Terbatasnya jumlah kaum intelektual di desa karena
penduduk desa yang berhasil memperoleh pendidikan tinggi di kota pada umunya
enggan kembali ke desa.
b.
Dampak positif dan negatif migrasi terhadap daerah
yang dituju
1.
Dampak positif
a.
Jumlah tenaga kerja bertambah.
b.
Integrasi penduduk desa-kota semakin tampak.
2.
Dampak negatif terhadap daerah yang dituju
a.
Semakin padat jumlah penduduknya.
b.
Banyak terdapat pemukiman kumuh.
c.
Lalu lintas jalan semakin padat.
d.
Lapangan kerja semakin berkurang sehingga banyak
dijumpai pengangguran tuna wisma, tuna susila, dan tindak kejahatan.
e.
Terdapat kesenjangan ekonomi dalam kehidupan di
masyarakat
E.
Usaha-usaha
Pemerintah dalam Menanggulangi Permasalahan Akibat Migrasi
Usaha-usaha
untuk mengatasi permasalahan akibat migrasi desa-kota antara lain sebagai
berikut:
a.
Membuka lapangan kerja baru di desa melalui kegiatan
padat kray.
b.
Membangun sarana dan prasarana baru di bidang
transportasi antardesa.
c.
Melaksanakan pembangunan regional melalui pembangunan
kota-kota satelit di sekitar kota tujuan utama.
d.
Melaksanakan program pembangunan pedesaan dengan
mengembangkan potensi desa sehingga penduduk desa tidak perlu lagi meniggalkan
desanya untuk mencari pekerjaan.
e.
Mengadakan “politik kota tertutup”, yaitu larangan
keras bagi penduduk yang tidak ber-KTP dan tidak mempunyai penghasilan tetap
untuk menetap di kota yang dituju.
f.
Menggalakkan kegiatan industry kecil/industri rumah
tangga di desa.
g.
Meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara
intensifikasi (sapta usaha tani) dan diversifikasi pertanian.
F.
Unsur-unsur Dinamika Penduduk
a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Dinamika Penduduk
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke
waktu yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah
penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu :
1.
Kelahiran
(natalitas)
2.
Kematian
(mortalitas)
3.
Migrasi
(perpindahan)
Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam
pertumbuhan penduduk Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan kematian.
1)
Natalitas (Kelahiran)
Fertilitas sebagai istilah
demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita
atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya
bayi yang lahir hidup. Natalitas mempunyai arti yang sama dengan fertilitas
hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada
perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada
perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
2)
Mortalitas (Kematian)
Mortalitas atau kematian merupakan
salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan
penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah
melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang
ekonomi dan kesehatan. Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda–tanda
kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran
hidup.
Data kematian sangat diperlukan
antara lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan pembangunan. Misalnya,
perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa–jasa lainnya
untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan
evaluasi terhadap program–program kebijakan penduduk dengan cepat. Di beberapa
bagian di dunia ini telah terjadi kemiskinan dan kekurangan pangan.
b.
Teori – Teori Kependudukan
Tingginya laju pertumbuhan penduduk di beberapa
bagian di dunia ini menyebabkan jumlah penduduk meningkat dengan cepat. Di
beberapa bagian di dunia ini telah terjadi kemiskinan dan kekurangan pangan.
Fenomena ini menggelisahkan para ahli, dan masing – masing dari mereka berusaha
mencari faktor–faktor yang menyebabkan kemiskinan tersebut.
Umumnya para ahli dikelompokkan menjadi tiga
kelompok. Kelompok pertama terdiri dari penganut aliran Malthusian.
Aliran Malthusian dipelopori oleh Thomas Robert Malthus, dan aliran Neo
Malthusian dipelopori oleh Garreth Hardin dan Paul Ehrlich. Kelompok kedua
terdiri dari penganut aliran Marxist yang dipelopori oleh Karl Marx dan
Friedrich Engels. Kelompok ketiga terdiri dari pakar–pakar teori kependudukan
mutakhir yang merupakan reformulasi teori–teori kependudukan yang ada.
1.
Aliran Malthusian
Aliran ini
dipelopori oleh Thomas Robert Maltus, seorang pendeta Inggris, hidup pada tahun
1766 hingga tahun 1834. Pada permulaan tahun 1798 lewat karangannya yang
berjudul: “Essai on Principle of Populations as it Affect the Future
Improvement of Society, with Remarks on the Specculations of Mr. Godwin,
M.Condorcet, and Other Writers”, menyatakan bahwa penduduk (seperti juga
tumbuhan dan binatang) apabila tidak ada pembatasan, akan berkembang biak
dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini.
Tingginya pertumbuhan penduduk ini disebabkan karena hubungan kelamin antar
laki–laki dan perempuan tidak bisa dihentikan. Disamping itu Malthus
berpendapat bahwa untuk hidup manusia memerlukan bahan makanan, sedangkan laju
pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju
pertumbuhan penduduk. Apabila tidak diadakan pembatasan terhadap pertumbuhan
penduduk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan. Inilah sumber
dari kemelaratan dan kemiskinan manusia.
Untuk dapat
keluar dari permasalah kekurangan pangan tersebut, pertumbuhan penduduk harus
dibatasi. Menurut Malthus pembatasan tersebut dapat dilaksanakan dengan dua
cara yaitu Preventive Checks, dan Positive Checks. Preventive
Checksadalah pengurangan penduduk melalui kelahiran. Positive Checks adalah
pengurangan penduduk melalui proses kematian. Apabila di suatu wilayah jumlah
penduduk melebihi jumlah persediaan bahan pangan, maka tingkat kematian akan
meningkat mengakibatkan terjadinya kelaparan, wabah penyakit dan lain
sebagainya. Proses ini akan terus berlangsung sampai jumlah penduduk seimbang
dengan persediaan bahan pangan.
2.
Aliran Neo-Malthusians
Pada
akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, teori Malthus mulai diperdebatkan
lagi. Kelompok yang menyokong aliran Malthus tetapi lebih radikal
disebut dengan kelompok Neo-Malthusianism. Menurut kelompok ini (yang
dipelopori oleh Garrett Hardin dan Paul Ehrlich), pada abad ke-20 (pada tahun
1950-an), dunia baru yang pada jamannya Malthus masih kosong kini sudah mulai
penuh dengan manusia. dunia baru sudah tidak mampu untuk menampung jumlah
penduduk yang selalu bertambah.
Paul
Ehrlich dalam bukunya “The Population Bomb” pada tahun 1971,
menggambarkan penduduk dan lingkungan yang ada di dunia dewasa ini sebagai
berikut. Pertama, dunia ini sudah terlalu banyak manusia; kedua, keadaan bahan
makanan sangat terbatas; ketiga, karena terlalu banyak manusia di dunia ini
lingkungan sudah banyak yang tercemar dan rusak.
3.
Aliran Marxist
Aliran
ini dipelopori oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Tatkala Thomas Robert
Malthus meninggal di Inggris pada tahun 1834, mereka berusia belasan tahun.
Kedua – duanya lahir di Jerman kemudian secara sendiri – sendiri hijrah ke
Inggris. Pada waktu itu teori Malthus sangat berpengaruh di Inggris
maupun di Jerman. Marx dan Engels tidak sependapat dengan Malthus yang
menyatakan bahwa apabila tidak diadakan pembatasan terhadap pertumbuhan
penduduk, maka manusia akan kekurangan bahan pangan. Menurut Marx tekanan
penduduk yang terdapat di suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan
makanan, tetapi tekanan penduduk terhadap kesempatan kerja. Kemelaratan terjadi
bukan disebabkan karena pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat, tetapi
kesalahan masyarakat itu sendiri seperti yang terdapat pada negara–negara
kapitalis. Kaum kapitalis akan mengambil sebagaian pendapatan dari buruh
sehingga menyebabkan kemelaratan buruh tersebut. Selanjutnya Marx berkata, kaum
kapitalis membeli mesin–mesin untuk menggantikan pekerjaan–pekerjaan yang
dilakukan oleh buruh. Jadi penduduk yang melarat bukan disebabkan oleh
kekurangan bahan pangan, tetapi karena kaum kapitalis mengambil sebagian dari
pendapatan mereka. Jadi menurut Marx dan Engels sistem kapitalisasi yang
menyebabkan kemelaratan tersebut. Untuk mengatasi hal–hal tersebut maka
struktur masyarakat harus diubah dari sistem kapitalis ke sistem sosialis.
BAB
III
HASIL
PENELITIAN
A.
Tinjauan
Umum Lokasi Penelitian
1. Data
MonografiDesadanKelurahan
a.
Desa / Kelurahan : Sidomulyo
b.
NomorKode : 175001.1003
c.
Kecamatan : SamarindaIlir
d.
Kota Administratif : Samarinda
e.
Kabupaten/Kotamadya DATI II : Samarinda
f.
Propinsi DATI I : Kalimantan Timur
g.
Keadaan Data Bulanan : Juli s/d Desember 2011
2.
KondisiGeografis
a.
Ketinggian Tanah dari Permukaan Laut : 100 M
b.
Banyaknya CurahHujan : 2.000-3.000
mm/tahun
c.
Topografi (Dataran Rendah, Tinggi,
Pantai) : Rendah
d.
Suhu Udara Rata-rata : 50C
– 300C
3.
Orbitasi
(jarakdariPusatPemerintahanDesa/Kelurahan)
a.
Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 1 Km
b.
Jarak dari Pusat Pemerintahan Kota
Administratif : 2 Km
c.
Jarak dari Ibu Kota Kabupaten/Kotamadya : 2 Km
d.
Jarak dari Ibu Kota Propinsi DATI I : 2 Km
e.
Jarak dari Ibu Kota Negara : - Km
B. Batas-Batas Kelurahan
1.
LuasDesa/Kelurahan : 194 Ha
2.
Batas Wilayah
a.
Sebelah Utara : Kelurahan Sungai Pinang Luar
b.
Sebelah Selatan : KelurahanSidodamai
c.
Sebelah Barat : Kelurahan Sungai Pinang Luar
d.
SebelahTimur : KelurahanSidodamai
C. Kependudukan
1.
Jumlah penduduk menurut :
a.
Jeniskelamin
JenisKelamin
|
Jumlah
|
Laki-laki
|
7.708 orang
|
Perempuan
|
7.421 orang
|
Jumlah total
|
15.129 orang
|
b.
KepalaKeluarga : 4.572 orang
c.
Kewarganegaraan
Kewarganegaraan
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
Warga Negara Indonesia (WNI)
|
7.708
orang
|
7.421
orang
|
15.129 orang
|
Warga Negara Asing (WNA)
|
-
|
-
|
-
|
2.
Jumlah penduduk menurut agama/penganut terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
No
|
Agama
|
Jumlah
|
1
|
Islam
|
14.845 orang
|
2
|
Kriaten
|
372 orang
|
3
|
Katholik
|
144 orang
|
4
|
Hindu
|
141 orang
|
5
|
Budha
|
125 orang
|
3.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
a.
Kelompok pendidikan
No.
|
Usia
|
Jumlah
Penduduk
|
1
|
00
– 03 tahun
|
129
orang
|
2
|
04
– 06 tahun
|
1.107
orang
|
3
|
07
– 12 tahun
|
987
orang
|
4
|
13
– 15 tahun
|
915
orang
|
5
|
16
– 18 tahun
|
2.981
orang
|
6
|
19
– Keatas
|
657
orang
|
b.
kelompok tenaga kerja
No.
|
Usia
|
Jumlah
Penduduk
|
1
|
10
– 14 tahun
|
351
orang
|
2
|
15
– 19 tahun
|
923
orang
|
3
|
20
– 26 tahun
|
1.415
orang
|
4
|
27
– 40 tahun
|
1.124
orang
|
5
|
41
– 56 tahun
|
792
orang
|
6
|
57
- keatas
|
1.296
orang
|
4.
Jumlah penduduk berdasarkan tingkat
pendidikan
a.
Lulusan pendidikan umum
No.
|
Tingkat
Pendidikan
|
Jumlah
Penduduk
|
1
|
Taman
Kanak-kanak
|
258
orang
|
2
|
Sekolah
Dasar
|
271
orang
|
3
|
SMP/SLTP
|
962
orang
|
4
|
SMA/SLTA
|
1.482
orang
|
5
|
Akademi/D1
– D3
|
261
orang
|
6
|
Sarjana/S1
– S3
|
432
orang
|
b.
Lulusan pendidikan khusus
No.
|
Tingkat
Pendidikan
|
Jumlah
Penduduk
|
1
|
Pondok
Pesantren
|
114
orang
|
2
|
Madrasah
|
67
orang
|
3
|
Pendidikan
Keagamaan
|
121
orang
|
4
|
Kursus
/ Keterampilan
|
83 rang
|
5.
Jumlah penduduk menurut mata pencaharian
No.
|
Mata Pencaharian
|
Jumlah Penduduk
|
1
|
Pegawai Negeri Sipil
(PNS)
|
762 orang
|
2
|
ABRI
|
36 orang
|
3
|
Swasta
|
436 orang
|
4
|
Wiraswasta / Pedagang
|
1.654 orang
|
5
|
Petani
|
-
|
6
|
Pertukangan
|
278 orang
|
7
|
Buruh Tani
|
-
|
8
|
Pensiunan
|
157 orang
|
9
|
Nelayan
|
24 orang
|
10
|
Pemulung
|
147 orang
|
11
|
Jasa
|
36 rang
|
6.
Jumlah penduduk menurut mobilitas/mutasi
penduduk
a.
Lahir
No.
|
Jenis
Kelamin
|
Jumlah
Penduduk
|
1
|
Laki-laki
|
96
orang
|
2
|
Perempuan
|
69
orang
|
|
jumlah
total
|
165
rang
|
b.
Meniggal
No.
|
Jenis
Kelamin
|
Jumlah
Penduduk
|
1
|
Laki-laki
|
18
orang
|
2
|
Perempuan
|
15
orang
|
|
jumlah
total
|
33
orang
|
c.
Datang
No.
|
Jenis
Kelamin
|
Jumlah
Penduduk
|
1
|
Laki-laki
|
63
orang
|
2
|
Perempuan
|
33
orang
|
|
jumlah
total
|
96
orang
|
d.
Pindah
No.
|
Jenis
Kelamin
|
Jumlah
Penduduk
|
1
|
Laki-laki
|
88
orang
|
2
|
Perempuan
|
78
orang
|
|
jumlah
total
|
156
orang
|
D. Bidang Pembangunan
1.
Agama
No.
|
Sarana
Peribadatan
|
Jumlah
Bangunan
|
1
|
Masjid
|
7
buah
|
2
|
Mushola
|
11
buah
|
3
|
Gereja
|
-
|
4
|
Vihara
|
1
buah
|
5
|
Pura
|
-
|
2.
Kesehatan
No.
|
Sarana
Kesehatan
|
Jumlah
|
1
|
Rumah
Sakit Umum Pemerintah
|
-
|
2
|
Rumah
Sakit Umum Swasta
|
-
|
3
|
Rumah
Sakit Kusta
|
-
|
4
|
Rumah
Sakit Mata
|
-
|
5
|
Rumah
Sakit Jiwa
|
-
|
6
|
Senatorium
|
-
|
7
|
Rumah
Sakit Jantung
|
-
|
8
|
Rumah
Sakit Bersalin
|
-
|
9
|
Poliklinik
|
1
buah
|
10
|
Laboratorium
|
-
|
11
|
Apotek
|
1
buah
|
E. Pendidikan
1.
Pendidikan Umum
No.
|
Jenis
Pendidikan
|
NEGERI
|
SWASTA
|
||||
Gedung
|
Guru
|
Murid
|
Gedung
|
Guru
|
Murid
|
||
Buah
|
Orang
|
Orang
|
Buah
|
Orang
|
Orang
|
||
1
|
Kelompok
Bermain
|
-
|
-
|
-
|
1
|
2
|
25
|
2
|
TK
|
-
|
-
|
-
|
4
|
14
|
24
|
3
|
Sekolah
Dasar
|
5
|
76
|
1.873
|
-
|
-
|
-
|
4
|
SLTP
|
1
|
89
|
1.163
|
1
|
16
|
125
|
5
|
SLTA
|
-
|
-
|
-
|
1
|
43
|
235
|
6
|
Akademi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
7
|
Institut/
Sekolah Tinggi/ Universitas
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
8
|
Jumlah
|
6
|
175
|
3.036
|
7
|
75
|
627
|
2. Pendidikan
Khusus
No.
|
Jenis
Pendidikan
|
Gedung
(buah)
|
Guru/pelatih
(orang)
|
Murid
(orang)
|
1
|
Pondok
Pesantren
|
-
|
-
|
-
|
2
|
Madrasah
|
1
|
-
|
-
|
3
|
Sekolah
Luar Biasa
|
|
|
|
|
a. SLB
A
|
-
|
-
|
-
|
|
b. SLB
B
|
-
|
-
|
-
|
|
c. SLB
C
|
-
|
-
|
-
|
4
|
Sarana
Pendidikan Non Formal
|
|
|
|
|
a. BLD
|
-
|
-
|
-
|
|
b. Kursus
|
-
|
-
|
-
|
|
-
Bengkel mobil//motor
|
-
|
-
|
-
|
|
-
Radio
|
-
|
-
|
-
|
|
-
Menjahit
|
23
|
-
|
-
|
|
-
Salon Kecantikan
|
37
|
-
|
-
|
|
-
Setir mobil
|
-
|
-
|
-
|
|
-
Mengetik, Tata Buku
|
-
|
-
|
-
|
|
-
Bahasa
|
-
|
-
|
-
|
|
c. PLK
(pusat Latihan Kerja)
|
1
|
-
|
-
|
F. Sarana Olahraga/Kesenian/Kebudayaan
dan Sosial
1.
Olahraga
No.
|
Sarana
Olahraga
|
Jumlah
(buah)
|
1
|
Lapangan
Sepak Bola
|
-
|
2
|
Lapangan
Basket
|
1
|
3
|
Lapangan
Voli
|
5
|
4
|
Lapangan
Bulu Tangkis
|
4
|
5
|
Lapangan
Tenis Meja
|
-
|
6
|
Lapangan
Tenis
|
-
|
7
|
Lapangan
Atletik
|
-
|
8
|
Lapangan
Pacuan Kuda
|
-
|
9
|
Lapangan
Golf
|
-
|
10
|
Lapangan
Softball
|
-
|
11
|
Kolam
Renang
|
-
|
12
|
Arena
Bowling
|
-
|
13
|
Fitness
/ Sanggar Senam
|
1
|
14
|
Rumah
Bilyard
|
-
|
2.
Kesenian
No.
|
Sarana
Kesenian
|
Jumlah
(buah)
|
1
|
Sarana
Krida
|
-
|
2
|
Gelanggang
Remaja
|
-
|
3
|
Gedung
Kesenian
|
-
|
4
|
Gedung
Bioskop
|
-
|
5
|
Club
Malam
|
-
|
6
|
Gedung
Sandiwara/Teater
|
-
|
3.
Sosial
No.
|
Sarana
|
Jumlah
(buah)
|
1
|
Panti
Asuhan
|
1
|
2
|
Panti
Wreda
|
-
|
3
|
Panti
Laras
|
-
|
4
|
Panti
Pijat Tuna Netra
|
-
|
5
|
Rumah
Jompo
|
-
|
G. Alat Transportasi
No.
|
Alat
Trasportasi
|
Jumlah
(buah)
|
1
|
Sepeda
|
1.275
|
2
|
Dokar
/ Delman
|
-
|
3
|
Gerobak
|
210
|
4
|
Kendaraan
Roda 3
|
-
|
5
|
Becak
|
-
|
6
|
Sepeda
Motor
|
3.075
|
7
|
Oplet
|
-
|
8
|
Taksi
|
157
|
9
|
Mobil
Dinas
|
81
|
10
|
Mobil
Pribadi
|
412
|
11
|
Bis
Kota
|
-
|
12
|
Bis
Umum
|
-
|
13
|
Truk
|
27
|
14
|
Perahu
Layar
|
-
|
15
|
Perahu
Dayung / Sampan
|
-
|
16
|
Perahu
Motor
|
5
|
17
|
Lain-lain
|
8
|
H. Industri
No.
|
Industri
|
Jumlah
(buah)
|
1
|
Besar
|
-
|
2
|
Kecil
|
15
|
3
|
Sedang
|
-
|
4
|
Rumah
Tangga
|
37
|
I.
Pariwisata
No.
|
Pariwisata
|
Jumlah
(buah)
|
1
|
Tempat
Rekreasi
|
-
|
2
|
Hotel
|
-
|
3
|
Motel
|
-
|
4
|
Losmen
|
-
|
5
|
Rumah
Makan
|
13
|
6
|
Museum
Sejarah
|
-
|
J.
Perumahan
No.
|
Perumahan
|
Jumlah
(buah)
|
1
|
Rumah
Permanen
|
1.500
|
2
|
Rumah
Semi Permanen
|
913
|
3
|
Rumah
Non Permanen
|
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Samarinda Ilir, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1.
Lingkungan abiotik di Kelurahan
Sidomulyo terdiri atas bangunan yang meliputi sarana umum, barang dan jasa.
Keadaan geografis di ketinggian 100 m dari permukaan laut dengan curah hujan 2.000-3.000
mm/tahun dan Topografi Rendah.
2.
Lingkungan biotik di Kelurahan Sidomulyo
terdiri atas populasi manusia dan lingkungan hidup.
3.
Lingkungan abiotik mempengaruhi kegiatan
hidup secara biologis maupun hubungan sosial lingkungan biotik (populasi
manusia) di Kelurahan Sidomulyo.
B. Saran
Waktu
pengambilan data disesuaikan dengan pihak yang berkepentingan agar tidak
mengganggu aktivitas administratif. Melakukan pengamatan langsung dilapangan
(data empiris) untuk membandingkan data tersebut dengan data monografi, dengan
maksud mendapatkan keakuratan data.
DAFTAR
PUSTAKA
Kristanto, Philip. 2004. Ekologi
Industri. Rineka Cipta ; Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Ekologi Manusia dan
Lingkungan. UGM Press ; Yogyakarta.
Sudjadi, Bagod. 2004. Biologi Sains
dalam Kehidupan. Yudistira ; Surabaya.