BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Pengetahuan nutrisi tanaman telah dihimpun sejak
zaman sebelum masehi. Hal ini dapat diketahui dari penemuan Herodatus pada
tahun 2500 SM dilahan pertanian di Mesopotania. Beliau menemukan fakta bahwa:
penanaman satu jenis tanaman secara terus menerus pada lahan yang sama
mengakibatkan kesuburan tanahnya menurun. Tetapi, apabila pada tanah tersebut
diberi pupuk kandang maka kesuburan tanahnya dapat dipertahankan. Dengan kata
lain, organ tanaman yang dipanen menguras bahan-bahan yang ada didalam tanah
sehingga tanpa penambahan bahan tersebut mengakibatkan makin banyak bahan yang
terkuras, akhirnya kesuburan tanah dan hasil tanamannya makin berkurang.
Berdasarkan fakta ini tampaknya pada saat tersebut
sudah ditemukan indikasi adanya sumber makanan yang berada didalam tanah yang
berguna bagi tanaman.
B. RUMUSAN
MASALAH
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Apa
yang dimaksud dengan nutrisi tumbuhan?
b. Apa
saja nutrisi yang diperlukan oleh tumbuhan?
c. Bagaimana
peranan unsur mineral pada tumbuhan?
d. Bagaimana
proses penyerapan zat terlarut dan garam mineral oleh perakaran tumbuhan?
e. Apa
saja faktor-faktor yang memperuhi angkutan mineral pada tumbuhan?
C. TUJUAN
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
A. Mengetahui
pengertian nutrisi tumbuhan.
B. Memahami
nutrisi yang diperlukan tumbuhan .
C. Memahami
peranan unsure mineral pada tumbuhan.
D. Memahami
proses penyerapan zat terlarut dan garam mineral oleh perakaran tumbuhan.
E. Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi angkutan mineral pada tumbuhan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
NUTRISI TUMBUHAN
Tumbuhan memerlukan kombinasi yang
tepat dari berbagai nutrisi untuk tumbuh, berkembang, dan bereproduksi. Ketika
tumbuhan mengalami malnutrisi, tumbuhan menunjukkan gejala-gejala tidak sehat.
Nutrisi yang terlalu sedikit atau yang terlalu banyak dapat menimbulkan
masalah.
Nutrisi tumbuhan dikategorikan menjadi 2 kelompok,
yaitu :
1.
Makronutrien.
Makronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah banyak, yaitu nitrogen, kalsium, potasium, sulfur, magnesium, dan
fosfor.
2.
Mikronutrien
Mikronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah sedikit, seperti besi, boron, mangan, seng, tembaga, klor, dan
molybdenum. Baik makro dan mikronutrien diperoleh akar tumbuhan melalui tanah.
B. NUTRISI
YANG DIPERLUKAN TUMBUHAN
Ada
beberapa jenis unsur yang dibutuhkan tanaman untuk dapat tumbuh dan berkembang.
Unsur-unsur yang sangat esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini
dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian utama, antara lain:
- Nutrien Makro adalah kelompok unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif besar yaitu Nitrogen (N), Phospor (P) dan Kalium (K)
- Nutrien Sekunder adalah kelompok unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedang yaitu Kalsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Belerang atau Sulfur (S)
- Nutrien Mikro adalah kelompok unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sangat sedikit yaitu Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Boron (B), Tembaga (Cu) dan Molibdenum (Mo)
Meskipun
tanaman membutuhkan lebih banyak unsur makro dari pada unsur sekunder dan mikro
tetapi pada kenyataannya kekurangan dari salah satu unsur sekunder ataupun
mikro akan sama bahayanya seperti kekurangan unsur makro.
C.
PERANAN UNSUR MINERAL PADA TUMBUHAN
a. Fosfor
·
Berperan penting dalam transfor energi didalam sel tanaman.
Misalnya ADP, dan ATP.
·
Berperan dalam pembentukan membran sel. Misalnya lemak
fosfat.
·
Berpengaruh terhadap struktur K+, Ca2+,
Mg2+,Mn2+.
b.
Nitrogen
Komponen utama berbagai senyawa
didalam tubuh tanaman, yaitu: asam amino, protein, dan klorofil.
c.
Kalium
·
Mengatifkan kerja beberapa enzim.
·
Merupakan komponen penting didalam mekanisme pengaturan
osmotik didalam sel.
·
Memacu translokasi karbohidrat dari daun ke organ tanaman
yang lain, terutama organ tanaman penyimpan karbohidrat, misalnya ubi.
d.
Kalsium
·
Berperan penting sebagai elemen structural dinding sel,
khususnya sebagai Calsium pektat didalam penyusun lamella tengah.
·
Fungsi
ion Kalsium yang penting adalah mengatur permeabilitas dari dinding sel.
e.
Magnesium
·
Penyusun klorofil.
·
Pembawa fosfat terutama dalam pembentukan biji berkadar
minyak tinggi yang mengandung lesitin.
f.
Mangan
·
Elemen structural membran kloroplast
·
Ikut berperan dalam beberapa fungsi enzim
g.
Besi
·
Besi diserap dalam bentuk Fe++
dan mempunyai fungsi yang tidak dapat digantikan pada pembentukan hijau daun.
·
Besi juga merupakan salah satu
unsur yang diperlukan pada pembentukan enzym-enzym pernapasan yang
mengoksidasikan hidrat arang menjadi gas asam arang dan air.
·
Jika kekurangan besi maka akan
segera tampak gejala-gejala pada bagian tanaman yang masih muda.
h.
Seng
·
Zink dalam kadar rendah
memberikan dorongan terhadap pertumbuhan. Sedangkan bila kadar berlebih walau
sedikit akan menjadi racun bagi tanaman.
·
Persenyawaan-persenyawaan Zn
mempunyai fungsi pada pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi
keseimbangan psikologis.
·
Gejala-gejala kekurangan Zn ialah
daun antara tulang-tulang daun berwarna merah coklat.
i.
Belerang
·
Sebagai struktur molekul.
·
Sulfat organik membantu mencegah
melarutnya bahan organik didalam air.
j.
Boron
·
Berpengaruh didalam translokasi dari daun.
·
Sangat erat hubungannya dengan beberapa fungsi yang
berhubungan dengan kalsium didalam tanaman.
k.
Molibdenum
·
Berperan didalam serapan dan translokasi besi
l.
Tembaga
·
Berperan dalam transport elektron pada fotosintesis.
·
Penting selama pembentukan klorofil.
·
Secara tidak langsung berperan dalam nodul akar.
m. Natrium
·
Berperan dalam membukanya stomata sebagai pengganti kalium.
·
Mengatur keseimbangan air.
n.
Selenium
·
Fungsinya belum banyak diketahui.
·
Diduga sama dengan metabolik belerang
o.
Silikon
·
Mengurangi efek racun elemen yang lain
p.
Kobalt
·
Berperan dalam metabolisme leghemoglobin
q.
Khlor
·
Berpengaruh terhadap turgor
D. PROSES
PENYERAPAN ZAT TERLARUT DAN GARAM MINERAL OLEH PERAKARAN TUMBUHAN
Air dan
garam mineral dari tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar, menembus
akar, masuk kedalam stele, dan kemudian mengalir naik ke pembuluh xylem sampai
ke sistem tunas.
Pengangkutan
zat pada tumbuhan dibedakan menjadi :
1.
Pengangkutan vaskuler (intravaskuler)
Pengangkutan melalui berkas pembuluh pengangkut.
2.
Pengangkutan ekstravaskuler
Pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh
pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah
horisontal.
Di dalam akar pengangkutan ini melalui :
bulu akar à
epidermis à
korteks à
endodermis à
xylem.
Penganngkutan
ekstravaskluler dibedakan :
1. transportasi/ lintasan apoplas :
Yaitu menyusupnya air tanah secara
difusi bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tidak hidup dari
tumbuhan, misalnya dinding sel dan ruang-ruang antarsel. Transportasi apoplas
tidak dapat terjadi saat melewati endodermis sebab dalam sel-sel endodermis terdapat
pita kaspari yang menghalangi air masuk ke dalam xilem. Pita kaspari ini
terbentuk dari zat suberin (gabus) dan lignin. Oleh karena itu,apoplas dapat
terjadi di semua bagian kecuali endodermis. Air yang menuju endodermis
ditranspor secara simplas melalui sel peresap
2. Transportasi simplas:
Yaitu bergeraknya air tanah dan zat
terlarut melalui bagian hidup dari sel tumbuhan. Pada sistem simplas ini
perpindahan terjadi secara osmosis dan transpor aktif melalui plasmodesmata.
Transportasi simplas dimulai dari sel-sel rambut akar ke sel-sel parenkim
korteks yang berlapis-lapis, sel-sel endodermis, sel-sel perisikel, dan
akhirnya ke berkas pembuluh kayu atau xilem.
Air
dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xylem). Komponen
utama penyusun xylem adalah elemen pembuluh (trakea) dan trakeid. Trakea dan
trakeid merupakan sel-sel yang mati karena tidak mempunyai sitoplasma dan hanya
mempunyai dinding sel. Sel trakea terdiri atas tabung yang berdinding tabal dan
membentuk suatu pembuluh. Sel trakeid merupakan sel dasar penyusun xylem, yang
terdiri dari sel memanjang dan berdinding keras karena mengandung lignin. Pada
beberapa tempat dinding sel trakeid terdapat bagian-bagian yang tidak menebal
yang disebut noktah. Selain trakea dan trakeid xylem juga mengandung sel
parenkim (parenkim kayu) yang merupakan sel hidup dan berfungsi untuk menyimpan
bahan makanan. Xylem juga mengandung serabut kayu yang berfungsi sebagai
penguat (penyokong)
Proses
pengangkutan air dan zat zat terlarut hingga sampai ke daun pada tumbuhan
dipengaruhi oleh :
1. Daya kapilaritas
Pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai
pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya
adhesi antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air.
2. Daya tekan akar
Tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya
tekanan akar dipengaruhi besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7 -
2,0 atm). Bukti adanya tekanan
akar adalah pada batang yang dipotong, maka air tampak menggenang dipermukaan
tunggaknya.
3. Daya hisap daun
Disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang
besarnya berbanding lurus dengan luas bidang penguapan (intensitas penguapan).
4. Pengaruh sel-sel yang hidup
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUGI ANGKUTAN
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengangkutan/penyerapan mineral baik secara pasif maupun aktif
pada tumbuhan.
1. Suhu
Peningkatan
suhu akan meningkatkan kemampuan penyerapan sampai batas suhu tertentu, dan
setelah itu akan menurun. Peningkatan suhu juga dapat meningkatkan respirasi,
yang secara tidak langsung dapat meningkatkan produksi energi yang sangat
diperlukan dalam angkutan aktif. Dilain pihak, suhu tinggi dapat menimbulkan
denaturasi protein enzim, sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi penyerapan/angkutan
mineral.
2. Konsentrasi Ion H+ (pH)
Perolehan
mineral dari lingkungan, tanaman sangat dipengaruhi oleh konsentrasi ion H+
di tempat mineral tersebut berada. Secara umum tumbuhan lebih mudah menyerap
mineral dari lingkungannya jika berada pada pH normal yaitu antara 6,5-7.
3. Cahaya.
Pengaruh
cahaya tidaklah secara langsung. Cahaya penting untuk fotosintesis dan selama
proses fotosintesis dihasilkan energi (ATP) yang sangat diperlukan dalam
angkutan aktif. Cahaya juga dapat mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata
yang berkaitan dengan proses transpirasi, sehingga transpirasi yang meningkat
akan meningkatkan pengangkutan mineral melalui aliran masa.
4. Pengudaran tanah
Tanah
dengan pengudaraan yang baik akan merangsang terjadinya respirasi sel-sel akar
sehingga akan ada cukup energi untuk angkutan aktif.
5. Interaksi
Ini ada
kaitannya dengan pengikatan ion oleh binding site. Apabila binding
site untuk suatu ion sangat spesifik, maka penyerapan ion tersebut tidak
akan mengalami gangguan. Sebaliknya jika hanya ada satu binding site,
maka untuk beberapa macam ion akan terjadi kompetisi.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
pembahasan dapat didimpulkan bahwa:
Nutrisi tumbuhan dikategorikan menjadi 2 kelompok,
yaitu :
1.
Makronutrien.
Makronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah banyak, yaitu nitrogen, kalsium, potasium, sulfur, magnesium, dan
fosfor.
2.
Mikronutrien
Mikronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah sedikit, seperti besi, boron, mangan, seng, tembaga, klor, dan
molybdenum. Baik makro dan mikronutrien diperoleh akar tumbuhan melalui tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar