MENGIDENTIFIKASI JAMUR TIRAM
A. Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengidentifikasi dan
mengklasifikasi jamur tiram
putih ( Pleurotus
floridae )
B. Dasar
Teori
a. Ciri-ciri
Umum Jamur
Jaur
merupakan tanaman ysng tidak memeiliki klorofil sehingga tidak bisa melakukan proses
fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur hidup dengan cara mengambil zat-zat
makanan, seperti solulosa, glukosa, lignin , protein, dan senyawa pati dari
organism lain. Dengan bantuan enzim yang diproduksi oleh hifa ( bagian jamur
yang bentuknya seperti benag halus,
panjang, dan kadang bercabang ), bahkan
makanan tersebut diuraikan menjadi senyawa yang dapat diserap untuk
pertumbuhan. Oleh karena itu, jamur digolongkan sebagai tanaman yang
kehidupannya tergantung pada organisme lain.
Diseluruh
dunia ada ribuan spesies jamur yang tersebar dari wilayah subtropis yang
cendrung dingin dan kawasam tropis yang hangat. Dari ribuan jenis tersebut ada
jamur yang merugikan dan adapula yang menguntungkan. Jamur merugikan adalah
berbagai jenis jamur ( fungi ) penyebab penyakit pada manusia dan tanaman,
misalnya penyebab keracunan saat dikonsumsi; menjadi sumber penyakit seperti
panu, kadas, kurap atau jamur yang menyebabkan kayu cepat lapuk. Jamur
menguntungkan adalah berbagai jenis jamur yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia, misalnya untuk menghancurkan sampah organik, menghasilkan antibiotic
untuk obat. Atau jamur yang bermanfaat dalam pembuatan tempe, oncon dan alcohol.
Termasuk jamur menguntungkan adalah jamur konsumsi. Yaitu jamur yang dapat dimakan
tanpa menimbulkan efek racun. Jenisnya antara lain jamur kuping, jamur tiram,
merang, shiitake, champignon dan jamur barat.
(Andoko agus & Parjimo H ; Budi Daya Jamur kuping, tiram, & merang)
Jamu disebut juga cendawan, supa, suung, mushroom,
atau champignon. Jamur hidup secara saprofitik atau secara parasitik. Hidup
secara saprofitik adalah hidup pada sisa mahluk lain yang sudah mati, misalnya
pada tumpukan sampah, tumpukan kotoran hewan, serabuk gergaji kayu, ataupun
pada batang kayu yang sudah lapuk.hidup secara saprofitik adalah adalah hidup
pada jasad mahluk lain, misalnya tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia yang masih
hidup. Kehadiran jamur tersebut biasanya menjadi penyebaba penyakit atau
ganguan.
Bentuk
tubuh jamur berpariasi, mulai dari yang sangat sedarhana karena hanya terdiri
atas satu sel saja (pada ragi kue), bentuk serat atau miselia (misalnya jamur
tempe atau oncon), bwntuk tubuh buah (misalnya jamur merang, jamur kancing,
jamur shiitake, jamur ingzhi, dan maitake), bentuk bilah, bunga karang, paying,
sampai kulit kerang (tiram). Tubuh buah jamur tiram berbentuk seperti kulit
kerang (tiram), ssehingga masyarakat menyebutnya jamur tiram. (Suriawiria unus
H ; Budi Daya Jamur Tiram)
b. Cara Makan Dan Habitat
Jamur.
Semua jenis jamur bersifat
heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan
mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari
lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk
glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada
substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia
lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk
heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau
saprofit.
a.Parasitobligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya,Pneumonia
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya,Pneumonia
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b.Parasitfakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
c.Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehinggamudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehinggamudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya
adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain
menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang
bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat
dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan
atau pada liken.
Jamur berhabitat pada
bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun
kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi
dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau
saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes. (http://bocari.wordpress.com/2011/07/26/jenis-jenis-jamur-dan-manfaatnya/)
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur
pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk
kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah
berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip
cangkang tiram
dengan bagian tengah
agak cekung.[1] Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering
dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.
c.
Karakteristik Jamur Tiram
Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh
menyamping (bahasa Latin: pleurotus)
dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai
nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung dari jamur tersebut
berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang
hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk.
Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang
tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling
bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon
yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu.
Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang
dibuat harus memperhatikan habitat alaminya. Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamut tiram
adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.
d. Jamur Tiram Putih
Jamur Tiram Putih adalah jamur yang
hidup pada kayu-kayu lapuk, serbuk gergaji, limbah jerami, atau limbah kapas.
Dinamakan jamur tiram karena mempunyai
flavor dan tekstur yang miriptiram yang berwarna putih.
Tubuh buah jamur ini menyerupaic angkang kerang,
tudungnya halus, panjangnya 5-15 cm. Bilamuda, berbentuk seperti kancing
kemudian berkembang manjadi pipih. Ketika masih muda, warna tudungny acokelat
gelap kebiru-biruan.Tetapi segera menjadicokelat pucat danberubah menjadi putih
bila telah dewasa. Tangkai sangat pendek berwarna putih. (http://www.akujagoan.com/2011/03/jenis-jamur.html)
e.
Syarat Pertumbuhan
Dalam menggunakan media pertumbuhan, jerami yang baik
untuk dibuat sebagai bahan media tanam adalah dari jenis jerami yang keras
sebab jerami yang keras banyak mengandung selulosa yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur dalam
jumlah banyak disamping itu jerami yang keras membuat media tanaman tidak cepat
habis. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jerami sebagai bahan baku
media tanam adalah dalam hal kebersihan dan kekeringan, selain itu jerami yang
digunakan tidlak busuk dan tidak ditumbuhi jamur jenis lain. Media yang terbuat
dari campuran bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya Kadar air diatur 60 -
65 % dengan menambah air bersih agar misellia jamur dapat tumbuh dan
menyerap makanan dari media tanam dengan baik. (http://wikipedia.jamur tiram.pengertian-habitat/
C.
Alat dan bahan
1. Plastik
besar 1 bungkus
2. Plastik
gula 1 kilo 2 bungkus
3. Pisau
1 buah
4. Gunting
1 buah
5. Kamera
digital
6. Alat
tulis
A. Prosedur
kerja
1. Diamati
jamur yang ada dikebun raya samarinda
2. Diambil
kemudian dimasukan kedalam plastik
3. Jamur
kemudian diidentifikasi sesuai bentuknya
4. Dan
kemudian diklasifikasikan
E.
hasil pengamatan
F. Pembahasan
Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh
menyamping: (pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga
jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung
dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih,
dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus
sedikit berlekuk. Selain itu, jamur tiram juga memiliki
spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia
berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.
Dalam
pelaksanaan praktikum dikebun raya samarinda, kami menemukan jamur yang
berbentuk kerang yang berwarna putih. Setelah dilakukan identifikasi kami
mengetahui jamur tersebut adalah jamur tiram putih yang dalam bahasa latinnya Pleurotus floridae.
Jamur ini bersifat (Saprofit) merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti
kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit
mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan
untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah
diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan
organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Siklus hidup jamur
tiram hamper sama dengan siklus hidup jamur dari keluarga besar Agaricaceae
lainya. Tahap-tahap pertumbuhsn jamur tiram adalah sebagai berikut.
Spora (basidiospora)
yang sudah masak atau dewasa jika berada di tempat yang lembab akan tumbuh dan
berkecambah membentuk serat-serat halus menyerupai serat kapas, yang disebut
meselium atau miselia. Pertumbuahan miselia ini meliputi dua tahap, yaitu (a)
miselia primer sebagai miselia awal dan (b) miselia skunder sebagai miselia
lanjutan.
Jika keadaan lingkungan
tempat tumbuh miselia tersebut baik, dalam arti teperatur, kelembaban,
kandungan subtract tempat memungkinkan maka kumpulan miselia tersebut akan
membentuk primordial atau bakal tubuh buah jamur.
Bakal tubuh buah jamur
tersebut kemudian dapat membesar dan pada akhirnya membentuk tubuh buah atau
bentuk jamur yang kemudian dipanen.
Tubuh
buah jamur dewasa akan membantuk spora, spora ini tumbuh dibagian ujung
basidium, sehingga disebut basidiospora. Jika sudah matang atau dewasa spora
akan jatuh dan tumbuh buah jamur.
Waktu yang diperlukan
tiap stadium atau tingkat daur hidup berpariasi, tergantung pada : bentuk dan
sifat media atau subtract/ tempat tumbuh; lingkungan yang mendukung, misalnya
lingkungan fisik (cahaya, temperature), lingkungan kimia (keasaman/pH, kadar air),
dan lingkungan biologis (kehadiran jasad lain misalnya bakteri atau jamur
liar), dan jenis atau strain jamur.
Kami menemukan jamur
ini pada salah satu kayu yang sudah lapuk, karena pada dasarnya jamur ini
tumbuh liar tetapi hanya tumbuh pada kayu saja. Jamur ini tumbuh terutama pada
waktu musim hujan jika sudah terlalu tua, apalagi kering, jamur ini akan tetap
alot atau liat walaupun terus menerus direbus.
Syarat tumbuh jamur tiram
meliputi beberapa parameter terutama temperature, kelembaban relatif, waktu,
kandungan CO2 dan cahaya.
Parameter tersebut
memiliki pengaruh yang berbeda terhadap tiap stadium atau tingkatan misalnya :
terhadap pertumbuhan miselia pada subtract tanam; terhadap pembentukan
primordia (bakal kuncup) jamur; terhadap pembentukan tubuh buah; terhadap
siklus panen.
Klasifikasi jamur tiram sebagai berikut:
Super
Kingdom : Eukaryota
Kingdom : Myceteae
Division : Amastigomycota
Sub Divisio : Basidiomycotae
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Agaricales
Familia : Agaricaeae
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotus floridae
G. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan
dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Jamur tiram putih
berbentuk tudung, agak membulat, lonjong, dan melengkung menyerupai cangkang
kerang. Permukaan jamur tiram licin, agak berminyak jika lembab dan tepinya
bergelombang diameternya mencapai 3-15 cm memiliki batang tubuh buahnya
membentuk rumpun yang memiliki banyak percabangan dan menyatu dalam satu media,
hidupnya di kayu yang sudah lapuk, biasanya tumbuh pada musim hujan.
Klasifikasinya sebagai berikut:
Super
Kingdom : Eukaryota
Kingdom : Myceteae
Division : Amastigomycota
Sub Divisio : Basidiomycotae
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Agaricales
Familia : Agaricaeae
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotus floridae
DAFTAR PUSTAKA
Andoko agus, Parjimoha H.
2007. Budidaya Jamur. Jakarta:
Agromedia.
Suriawirya unus. 2002. Budidaya Jamur Tiram. Jogjakarta:
Kanisius.
http://bocari.wordpress.com/2011/07/26/jenis-jenis-jamur-dan-manfaatnya/
http://wikipedia.jamur tiram.pengertian-habitat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar